Puluhan Remaja Balap Liar Panik Berlarian Dikejar Polisi

Minggu, 30 Juni 2019 – 23:30 WIB
Razia balap liar. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SIDOARJO - Puluhan remaja pelaku balap liar lari pontang-panting kabur dari Jalan Jenggolo di Sidoarjo, Jatim. Mereka ketakutan saat melihat para personel Delta Speed datang ke lokasi untuk operasi.

Padahal, saat itu sebagian telah bersiap start balapan liar. Petugas datang. Mereka bubar. Joki dan tujuh motor diamankan.

BACA JUGA: Razia Balap Liar, Puluhan Motor Diamankan Selama Ramadan

Operasi berlangsung sekitar pukul 01.00 kemarin Belasan anggota Delta Speed apel dulu di Polresta Sidoarjo. Mereka kemudian bergeser ke Jalan Jenggolo.

"Titik itu kerap dilaporkan sebagai tempat balapan," ujar AKP Sugeng Sulistiyono yang memimpin razia.

BACA JUGA: Sahur, Polisi Kejar - kejaran dengan Pembalap Liar, yang Sabar ya Pak

BACA JUGA : Gagal Balap Liar, Remaja Samakan Polisi dengan Binatang

 

BACA JUGA: Tempat Geng Balap Liar Diacak - acak Polisi, Pembalap Kocar - Kacir

Dugaannya tidak salah. Jalanan memang tengah penuh remaja. Mereka berderet-deret di pinggir jalan.

Beberapa yang lain sudah bersiap mengambil posisi start di atas sepeda motor. Begitu sirene polisi terdengar dari jauh, para remaja itu spontan bubar.

Kocar-kacir melarikan diri. Namun, petugas tidak kalah cekatan. Beberapa pemuda ndablek diamankan. Mereka gagal lolos karena dikepung polisi.

"Lihat SIM-nya," kata Sugeng kepada remaja-remaja yang tertangkap. Mereka hanya terdiam. 

Sugeng melihat motor yang dipakai balapan tidak memenuhi standar spesifikasi. Misalnya, memakai knalpot brong dan ban cacing.

"Buat apa ban kecil seperti ini. Malah membahayakan," tuturnya.

BACA JUGA : 

Sugeng lantas menghukum para pemuda yang terjaring itu. Mereka diminta ke Polresta Sidoarjo. Motor masing-masing harus didorong. Jaraknya sekitar 1 kilometer. Sebagian remaja itu mengeluh pegal-pegal. Napas ngos-ngosan.

"Biar jinak. Tidak liar lagi," kelakar perwira dengan tiga balok di pundak itu.

KBO Satlantas Polresta Sidoarjo Iptu Hery Setyawan mendata identitas para remaja tersebut. Sebagian besar ternyata berasal dari Surabaya. Mereka dibina.

"Motor bisa diambil setelah sidang tilang," jelasnya.

Namun, kata Hery, ada syarat lain. Mereka wajib mengembalikan kendaraan seperti spesifikasi awal. "Kalau tertangkap lagi, motornya dikandangkan lebih lama," ujarnya.

Ivan, salah seorang remaja, mengaku hanya ikut-ikutan teman. Warga Wonocolo, Surabaya, tersebut beralasan baru sekali itu ikut balap liar. "Hanya menonton," dalih pemuda 19 tahun tersebut. (edi/c7/roz/jpnn) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Metro Bakal Tindak Tegas Pelaku Balap Liar Selama Ramadan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler