Puluhan Ribu Orang di Sumsel dan Riau Terserang ISPA

Minggu, 06 September 2015 – 21:00 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Bencana asap akibat kebakaran atau pembakaran hutan dan lahan masih mengepung wilayah Sumatera dan Kalimantan meskipun telah berkurang dibandingkan dua hari yang lalu.

Minggu (6/9) pagi, Presiden Joko Widodo langsung berkunjung ke Sumatera Selatan untuk melihat lebih dekat operasi darurat asap.

BACA JUGA: Menlu Retno Desak Identifikasi Korban Kecelakaan Kapal di Malaysia Dipercepat

Enam gubernur masih menyatakan status Siaga Darurat hingga saat ini, yaitu Riau, Jambi, Sumsel, Kalsel, Kalbar dan Kalteng.

"Jarak pandang di Pekanbaru 300 meter, Rengat dan Pelalawan 200 meter, Dumai 2 kilometer, Jambi 1 kilometer, Banjarmasin 500 meter pada pagi hari," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (6/9).

BACA JUGA: Komitmen Jokowi Terhadap Pemberantasan Korupsi Layak Digugat

Data sementara di Sumsel ada 22.555 jiwa menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan di Riau 1.002 jiwa. "Sosialisasi terus dilakukan," katanya.

Empat strategi dalam Operasi Darurat Asap dilakukan secara serempak. Strategi pertama dilakukan dari udara dengan hujan buatan dan pemboman air. BNPB menggelar 3 pesawat Casa 212 untuk hujan buatan di Riau, Sumsel dan Kalbar.

BACA JUGA: Menunggu Gebrakan Anang dan Buwas...

Total 115 ton disebar di awan di Riau, 40 ton di Sumsel dan 22 ton di Kalbar. 13 helicopter digunakan untuk pemboman air yaitu Riau 3 unit, Sumsel 2, Jambi 2, Kalbar 2, dan Kalteng 2, dan Kalsel 1. Kemen LHK mengerahkan 1 pesawat Air Tracktor di Riau. Jutaan liter telah dijatuhkan di titik api.

Strategi kedua adalah pemadaman di darat oleh tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, MPA dan masyarakat. "Di tiap provinsi lebih dari 1.500 personil dikerahkan memadamkan api," katanya.

Ketiga, operasi penegakan hukum oleh Polri dan PPNS. Polri telah menindak 39 kasus kebakaran hutan di Sumatera sepanjang tahun ini. PPNS Kementerian LHK telah menyegel lahan-lahan yang terbakar. Penegakan hukum akan lebih ditingkatkan dengan mengerahkan personil Polri dan PPNS memburu pembakar. "Aparat TNI disebar untuk melakukan patroli dan menjaga daerah-daerah yang sering dibakar," katanya.

Keempat adalah pelayanan kesehatan dan sosialisasi. Semua Kapolda di enam provinsi yang terbakar telah mengeluarkan maklumat pelarangan membakar hutan dan lahan. "Ribuan masker telah dibagikan kepada masyarakat," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat: Ini Tak Lazim Mempertontonkan ke Rakyat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler