jpnn.com, LEBAK - 38 unit rumah dan 60 unit tempat penyimpanan padi warga Suku Badui di Kampung Kadugede, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, hangus terbakar, Kamis (12/9). Selain rumah dan leuit, seorang warga Suku Badui mengalami luka bakar dan harus mendapatkan penanganan dari petugas medis Puskesmas Ciboleger, Kecamatan Leuwidamar.
"Waktu kejadian sekitar jam 13.00. Sekitar 38 rumah yang dihuni 168 jiwa warga Suku Baduy Luar, Kampung Kadu Gede hangus terbakar," kata Jaro Kanekes Saija, Kamis (12/9).
BACA JUGA: Ritual Adat Suku Badui, Ungkap Peringatan dari Leluhur
Saija mengatakan, selain rumah, tempat penyimpanan padi juga turut terbakar. Penyebab kebakaran juga masih diselidiki. "Kami belum ketahui pasti jumlah rumah maupun leuit yang hangus terbakar. Karena sampai sore hari ini api masih menyala, pokoknya banyak tapi belum dihitung," katanya.
"Enggak tahu dari tungku, enggak tahu dari mana (asal api) belum tahu. Warga sementara masih mengungsi ke rumah tetangga," katanya.
BACA JUGA: Perajin Badui Memasarkan Kain Tenun Melalui Media Sosial
Kapolsek Leuwidamar Iptu Malik Abraham membenarkan musibah kebakaran di Badui tersebut. "Kami turut prihatin atas terjadinya musibah kebakaran. Syukur alhamdulillah tidak ada korban jiwa, ada juga seorang warga mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan pengobatan dari Puskesmas Ciboleger," katanya.
Staf Desa Kanekes Ari Kuncoro menambahkan, lokasi kebakaran berada di Kampung Kadugede yang berjarak sekitar 2 kilometer dari kantor Desa Kanekes.
"Jumlah rumah hangus terbakar sebanyak 60 unit leuit dan 38 unit rumah yang dihuni oleh 54 kepala keluarga, 168 jiwa. Untuk sementara mereka tinggal bersama tetangga terdekat," katanya.
Banyaknya rumah dan leuit yang tidak terselamatkan karena lokasi berada di tengah hutan dan jauh dari sumber air sungai. "Ditambah lagi karena memang bangunan rumah terbuat dari bahan material mudah terbakar berupa kayu, bambu dan atap dari injuk dan lumpia. Terus jarak antara rumah satu dan lain saling berdekatan membuat api sangat mudah merambat apalagi saat ini musim kemarau," katanya. (purnama)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti