Puluhan Santri Bersajam Serang Lahan Pak Haji

Rabu, 26 September 2012 – 09:37 WIB
MEULABOH -Puluhan santri di Kecamatan Bubon, Aceh Barat mengamuk pada Selasa (25/9) siang. berbekal senjata tajam, mereka datang menyerbu ke lahan persemaian bibit sawit, sekaligus merusak tanaman dan merobohkan rumah milik Haji Zamzami. Aksi membabi-buta tersebut berlatar belakang sengketa tanah. Para pelaku mengklaim areal milik pesantren, sementara korban mengatakan lokasi kepunyaannya berdasar surat-surat yang resmi.

Penyerangan secara tiba-tiba ini mengejutkan warga sekitar Desa Blang Seubeutong, Bubon, Aceh Barat. Pasalnya, tiga pekerja nyaris menjadi bulan-bulanan kemarahan para santri. Mereka tak berani melawan, hanya pasrah melihat tanaman dan rumah panggung runtuh dirusak massa. Apalagi kedatangan pelaku membawa senjata tajam sejenis parang tampak brutal.

Menurut keterangan dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN), saat peristiwa berlangsung sedang dihuni tiga pekerja. Mereka tak menyangka jika santri dibawah pimpinan Tgk Saridun datang dan merengsek areal pembibitan. Bahkan Tg Saripudin juga terlihat meninting golok panjang, meminta para pekerja segera pergi dari lokasi, jika ingin nyawanya selamat. Takut jadi sasaran amuk massa, seluruh anggota Haji Zamzami terbirit-birit. Mereka adalah Ubaidilla, Asmuni, dan Abdulrani lalu mengungsi ke tempat yang aman.

”Pokoknya rumah panggung ukuran 4 meter kali 6 meter itu, rata dengan tanah. Dan juga terlihat bibit sawit yang berusia satu tahun turut di rusak,” ujarnya, sambil meninggalkan lokasi amukan massa.

Sementara Geuchik Desa Blang Seubeutong, Adnan, mengaku jika pihak pasantren Baitul Makmur mengklaim jika lahan seluas 200 meter kali 400 meter tersebut merupakan milik mereka. Namun, setahu dirinya, lahan tersebut telah menjadi milik Haji Zamzami sejak tahun 2009 lalu.

“Awalnya lahan itu milik mukim yang dibeli oleh Arifin Majid. Lalu kalau tidak salah pada tahun 2009 lalu lahan itu dimiliki oleh Haji Zamzami,” jelasnya.

Sebelumnya, perangkat desa telah pernah mengajak pihak pesantren dan Haji Zamzami untuk duduk, guna membahas masalah sengketa lahan perkebunan. Namun pihak pesantren tidak menghadiri undangan. “Tiba-tiba tadi saya dengar puluhan santri telah merusak lahan milik pak Haji Zamzami,” kata Adnan.

Kini, ucap Geuchik Desa Blang Seubeutong, kasus pengerusakan ini mulai ditangani pihak Polres Aceh Barat beserta jajarannya.”Sekarang masalah ini telah sampai ke Polres Aceh Barat,” ucapnya.

Sementara itu terkait kasus penyerbuan massa, Kapolsek Bubon berserta Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto dihubungi Metro tak mengangkat ponsel. Demikian juga dengan pemilik pesantren, masih belum bisa ditemui wartawan. (den)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Janggal, Jendela Lantai 28 Terbuka

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler