jpnn.com, PALEMBANG - Kantor Gubernur Jawa Barat atau Gedung Sate ditutup sementara hingga 9 Juni 2021.
Penutupan itu dilakukan setelah lebih dari 30 staf Pemprov Jabar ditemukan terpapar Covid-19.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Siaga 1
Gubenur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan Gedung Sate ditutup sementara selama masa penanganan Covid-19 dan pembersihan gedung.
Sosok yang karib disapa Kang Emil itu menjelaskan bahwa penutupan Gedung Sate tersebut sudah biasa.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Temukan 933 Kasus Positif Covid-19
"Kalau bicara Covid-19, yang mana ada klaster maka gedung kami tutup. Gedung Sate ini sudah berkali-kali ditutup Nah, saat ini ditemukan ada sekitar tiga puluhan staf saya di bidang pemerintahan yang terpapar," kata Kang Emil.
Hal itu diungkap Kang Emil usai menghadiri Rakernas Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/6).
BACA JUGA: Ridwan Kamil Tidak Ingin Kasus COVID-19 di Jabar Melonjak Lagi Usai Libur Lebaran
Dia menyebut penutupan kantor Pemprov Jabar itu bisa saja melebihi 9 Juni, disesuaikan dengan kondisi penyebaran Covid-19 selama beberapa hari ini.
"Bisa saja lebih dari itu. Namun memang karyawan yang terpapar semuanya di bidang administrasi, tetapi kami pastikan pemerintahan tetap berjalan," kata dia.
Mantan wali kota Bandung itu mengatakan pegawai di lingkup Pemrov Jabar yang terpapar positif COVID-19 ini bukan karena hasil mudik Lebaran, melainkan karena baru menyelesaikan kegiatan kedinasan di Jakarta.
"Bukan karena mudik, tetapi setelah mudik ada kedinasan di Jakarta. Hasil tracing-nya sebenarnya yang terpapar ada lima orang sepulang dari Jakarta. Namun menularkan ke kantor dan menyebar," ujarnya.
Kang Emil berharap kantor pemerintahan tersebut segera dibuka.
Hal itu diyakini karena tingkat kesembuhan di Jabar sangat baik.
Sebab, angka kematian hanya satu persen sementara 99 persen mereka yang terpapar sudah sembuh.
Dia belum memastikan terkait para pegawai yang terpapar apakah sudah melaksanakan vaksinasi atau belum.
Namun dia menjelaskan, dengan melaksanakan vaksinasi pertama artinya tingkat efikasi sebesar 65 persen.
“Artinya masih berpeluang bisa terpapar COVID-19. Seperti istri saya terpapar padahal sudah vaksinasi. Karenanya, prokes sangat penting dijaga," pungkas Ridwan Kamil. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy