jpnn.com, RUSIA - Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) membekuk 31 anggota organisasi terlarang yang diduga kelompok teroris Katibat al-Tawhid wal-Jihad pada Rabu, 25 Agustus kemarin.
FSB dibantu oleh kementerian urusan dalam negeri dan garda nasional, melakukan operasi khusus di Moskow, Novosibirsk, Yakutsk, Krasnoyarsk.
BACA JUGA: Bagi-Bagi Jabatan Ala Taliban, Eks Napi Teroris Jadi Menhan
"Ada tiga puluh satu orang dari antara para pemimpin dan anggotanya yang ditahan," kata FSB dalam sebuah pernyataan.
Puluhan terduga teroris itu ditahan di empat wilayah di seluruh negeri Rusia.
BACA JUGA: Diduga Mata-Mata Rusia, Pria ini Langsung Disikat Polisi
Menurut FSB, kelompok tersebut selama ini merekrut anggota baru dan mengirimkannya ke zona tempur di Suriah.
Para anggota rekrutan itu dikirimkan ke zona tempur dan mensponsori teroris di Suriah. Penangkapan ini tanpa perlawanan.
BACA JUGA: Pulang dari Rusia, Ratusan Fan Finlandia Kena Covid-19
Dilansir dari Reuters, FSB menyebut Katibat al-Tawhid wal jihad adalah sebuah kelompok Jihadis yang militan.
Kelompok ini didirikan di Yordania pada 1999 dan dipimpin oleh warga negara Yordania Abu Musab al-Zarqawi.
Selama pemberontakan Irak (2003-11) , kelompok tersebut menjadi jaringan terdesentralisasi dengan pejuang asing dan keanggotaan Irak yang cukup besar.
Kelompok ini sudah beraksi di beberapa tempat. Di antaranya pada 7 Agustus 2003, pengeboman kedutaan besar Yordania di Baghdad yang menewaskan 17 orang.
Kemudian pada 29 Agustus 2003, teror bom di Masjid Syiah Imam Ali di Najaf yang menewaskan Ayatollah Sayed Mohammed Baqir al-Hakim dan lebih dari 85 lainnya, diklaim oleh Al-Qaeda di Irak (AQI)
Lalu pada 29 Oktober 2004 Shosei Koda , warga sipil Jepang dipenggal. Sebuah situs Islam yang digunakan oleh kelompok al-Zarqawi telah mengunggah video Koda tak lama setelah penculikan.
Kejadian penangkapan tiga puluh satu teroris tersebut pun mendapat dukungan serta apresiasi yang baik dari rakyat Rusia terutama warga di Moscow. (mcr13/jpnn)
Redaktur : Natalia
Reporter : Gigih Sergius Agasta