Puluhan Turis Terseret Laut Selatan

Semua Korban Berhasil Diselamatkan Balawista

Rabu, 22 Agustus 2012 – 03:29 WIB
PANGANDARAN – Sejak H+1 Lebaran hingga kemarin (21/8), sebanyak 21 turis lokal terseret arus laut Pangandaran. Mereka yang nekat berenang di zona berbahaya itu bisa diselamatkan petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista).

“Selama dua hari ini sudah 21 korban laka laut, Senin ada delapan orang dan hari ini (kemarin) ada 13 orang. Semuanya berhasil terselamatkan oleh petugas kami di lapangan,” tutur Ketua Balawista Dodo Taryana didampingi koordinator lapangan Liano kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) kemarin.

Kasus kecelakaan laut itu terjadi di kawasan Pos 4 dan Pos 5 penjaga pantai atau lokasi berbahaya untuk berenang. “Mereka terseret arus bawah laut yang cukup kencang. Namun sejauh ini semua korban bisa kembali beraktivitas tidak ada yang sampia kritis, hanya mengalami trauma ringan,” ungkapnya.

Meningkatnya jumlah kecelakaan laut dibandingkan hari-hari biasa, menurut Dodo, akibat wisatawan tidak mematuhi imbauan petugas Balawista. “Berkali-kali kami sudah melakukan imbauan melalui pengeras suara maupun secara langsung oleh petugas di lapangan, namun banyak yang mengabaikan. Mereka terlalu keasyikan bermain air,” kata Dodo.

Dodo berharap wisatawan yang beraktivitas di pantai selalu berhati-hati dan mematuhi setiap imbauan petugas Balawista. “Jangan memberanikan diri berenang jauh ke tengah. Patuhi setiap rambu dan imbauan petugas dan gunakan alat bantu berenang seperti ban dan papan selancar,” sarannya.

Dodo menjelaskan, berenang di laut berbeda dengan berenang di kolam yang tidak memiliki arus bawah laut. “Arus laut bisa muncul di tempat-tempat tertentu. Kami pun selalu memberi tanda bendera merah di sana, namun ada saja pengunjung yang berenang di daerah yang seharusnya steril dari aktivitas pengunjung,” tambahnya.

Dodo mengimbau pengunjung berenang diantara Pos 1 dan Pos 2 penjaga pantai yang merupakan kawasan berenang. Sementara antara Pos 3 hingga Pos 5 penjaga pantai merupakan kawasan zona berbahaya dimana di daerah tersebut sering terdapat arus bawah laut yang sangat membahayakan karena bisa menyeret pengunjung yang sedang berenang.

“Karena itu kami tidak anjurkan pengunjung berenang di sana, apalagi di tempat-tempat yang kami pasang bendera merah (larangan berenang, red) kami pastikan di tempat tersebut ada arus laut yang berbahaya,” tuturnya. (nay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Ngantor Mulai Kamis

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler