jpnn.com, PONOROGO - Puluhan orang warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami keracunan massal pada Kamis (30/1).
Polisi telah menurunkan tim untuk menyelidiki kasus yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia tersebut.
BACA JUGA: Soal Kasus Keracunan Makanan di Panti Asuhan Purbalingga, Polisi Turun Tangan
Insiden keracunan massal terjadi seusai menyantap makanan yang disajikan dalam acara selamatan di rumah salah satu warga desa itu juga membuat puluhan orang lainnya harus menjalani perawatan di puskesmas setempat.
"Kasus ini sedang kami tangani dan selidiki," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kasat Polres Ponorogo Ajun Komisaris Polisi Rudi Hidajanto ketika dikonfirmasi di Ponorogo, Sabtu.
BACA JUGA: 10 Siswa Keracunan Makanan Program MBG di Sukoharjo, Istana Bereaksi
Belum diketahui pasti penyebab keracunan massal tersebut. Polisi sudah mengambil beberapa sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi para korban.
Informasi yang diperoleh, gejala keracunan seperti diare dan mual mulai dirasakan warga pada Kamis (30/1) malam setelah menyantap hidangan sate dan gulai kambing yang disajikan tuan rumah.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Keracunan Makanan Massal di Kantor TikTok Singapura
Satu korban keracunan meninggal dunia atas nama Miskun, 60, sempat menjalani perawatan intensif.
Aziz Nuryono, salah seorang warga yang turut hadir dalam acara tersebut, mengatakan gejala keracunan mulai dirasakan sehari setelah acara berlangsung.
"Banyak warga yang pusing dan harus bolak-balik ke kamar kecil karena diare," ujarnya.
Menurut Aziz, saat mengonsumsi hidangan sate dan gulai, tidak ada keanehan, baik dari segi rasa maupun tampilan makanan. Namun, gejala keracunan baru muncul keesokan harinya.
"Sekitar 40 orang terdampak, ada yang dirawat di puskesmas dan beberapa dirujuk ke rumah sakit," tambahnya.
Pemilik rumah dan tuan rumah hajatan, Miswaji, menjelaskan bahwa makanan yang disajikan dalam acara tersebut dipesan dari katering.
Miswaji hanya menyiapkan seekor kambing yang diserahkan kepada pihak katering untuk diolah atau dimasak.
"Acaranya Dzikir Fida'. Undangan ada 90 orang. Kambing baru saya antar ke katering untuk diolah, di rumah tidak memasak," terangnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean