Puluhan Warga Sukabumi Keracunan Makanan

Senin, 16 Desember 2019 – 00:20 WIB
Ilustrasi korban keracunan makanan mendapat perawatan medis. Foto: Antara

jpnn.com, SUKABUMI - Kasus keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 98 warga Kampung Barujagong, Desa Cisarua dan Kampung Sinagar Kolot, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, harus mendapat perawatan medis setelah menyantap sajian di acara Maulid pada Sabtu (14/12) malam.

“Dari keterangan para korban, mereka menyantap hidangan makanan telur, gudeg nangka, mi dan sambel saat acara Maulid Sabtu lalu,” kata Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi Damayanti Pramasari kepada Radar Sukabumi, Minggu (15/12).

BACA JUGA: Puluhan Santriwati Keracunan Makanan Ringan

Damayanti menjelaskan, keluhan dirasakan mulai pukul 23.00 WIB. Pasien pertama mulai datang ke Puskesmas Nagrak sekira pukul 08.00 WIB dengan keluhan mual, muntah dan diare.

“Jumlah kasus sampai dengan pukul 10.54 WIB terdapat sebanyak 47 orang. Namun pasien terus bertambah sekira pukul 12.30 WIB menjadi 83 orang,” ujarnya.

BACA JUGA: Seorang Meninggal Diduga Keracunan Makanan di Sukabumi, 33 Warga Dirawat

Sebanyak 58 orang mendapat penanganan di Puskesmas Nagrak, 23 orang di tangani di posko lokasi kejadian dan dua orang di rujuk ke RSUD Sekarwangi karena sebelumnya sudah dalam kondisi sakit.

“Sekitar pukul 15.20 WIB, jumlah pasien di Puskesmas Nagrak sebanyak 74 orang dan 24 di posko penampungan sehingga jumlah totalnya mencapai 98 orang,” paparnya.

Dari jumlah 98 pasien yang dirawat tersebut, 53 orang sudah dipulangkan, dua orang dirujuk ke RSUD Sekarwangi dan 19 orang masih dalam perawatan di Puskesmas Nagrak.

“Karena kondisinya sudah membaik sehingga 53 orang sudah dipulangkan,” paparnya.

“Untuk menyatakan KLB (kejadian luar biasa) harus melalui keputusan Kepala Dinas. Kami mengimbau, agar masyarakat selalu memperhatikan di dalam pengelolaan dan penyajian makanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.

Camat Nagrak Kurnia Lismana menambahkan, warga yang mengalami keracunan tersebut dari dua kampung yakni, Kampung Barujagong RT4/10 Desa Cisarua dan Kampung Sinagar Kolot RT1/8 Desa Nagrak Utara.

“Indikasi awal diduga berasal dari makanan telur, gudeg nangka, bihun dan sambel pada acara Maulid di Masjid Al-hidayah pada Sabtu lalu,” tambahnya.

Sedangkan penanganan yang dilakukan, Sambung Kurnia, menyediakan epidemiologi, pembentukan posko kesehatan, koordinasi dengan lintas sektor, pengobatan dan perawatan intensif dengan dokter puskesmas, pengambilan sampel makanan dan koordinasi dengan rumah sakit rujukan.

“Adapun bantuan yang ada yaitu 20 unit vell bett dari BPBD dan bantuan ambulance dan lainnya,” pungkasnya. (bam)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler