Puncak Arus Balik Diprediksi Jumat

Selasa, 27 Juni 2017 – 08:37 WIB
Kemacetan parah terjadi di Tol Bekasi arah Cikampek pada hari kedua Lebaran, Senin (26/6/2017). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

jpnn.com, JAKARTA - Arus balik lebaran diprediksi berlangsung pada akhir pekan. Sejumlah persiapan mulai dilakukan, khususnya menyangkut jalur tol yang akan dilalui para pemudik untuk kembali ke ibu kota dan sekitarnya.

Karena itu, para pemudik diimbau untuk kembali lebih awal demi menghindari potensi kemacetan.

BACA JUGA: Lihat Nih, Ribuan Pemudik Sesaki Pelabuhan ASDP Roro

Sampai H+1 kemarin (26/6), arus lalu lintas (lalin) sejumlah ruas tol masih cukup padat. Bahkan, Korlantas Polri bersama PT Jasa Marga masih harus melakukan contraflow.

Misalnya di ruas tol Jakarta – Cikampek. Sampai pukul 20.00 WIB kemarin (26/6) contraflow pada kilometer 32 sampai kilometer 41 masih berlaku.

BACA JUGA: Dishub dan Dukcapil DKI Bakal Mendata Pendatang Baru

Demikian pula contraflow pada kilometer 50 sampai kilometer 61. ”Setelah GT (Gerbang Tol) Cikarang Utama sampai kilometer 41 padat,” ungkap AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru.

Strategi contraflow mau tidak mau harus dilakukan agar kepadatan arus lalin berkurang.

BACA JUGA: Begini Persiapan Dishub DKI Hadapi Arus Balik Lebaran

Di samping menerapkan contraflow, PT Jasa Marga menambah gardu tol reversible sejak pukul 18.00 WIB kemarin.

”Ada enam gardu yang kami tambah,” lanjut pria yang akrab dipanggil Dwimawan itu. Sehingga jumlah gardu tol yang dapat digunakan bertambah dari 14 menjadi 20.

Langkah tersebut diambil agar kepadatan yang terjadi di GT Cikarang Utama berkurangan dalam hitungan jam. Sehingga antrean kendaraan tidak bertambah panjang.

Selain ruas tol Jakarta – Cikampek, kepadatan lalin juga tampak pada ruas tol Jakarta – Bogor – Ciawi (Jagorawi).

Meski tidak sampai puluhan kilometer, antrean kendaraan di ruas tol tersebut sempat menyentuh angka 3 kilometer. Alhasil, petugas harus mengalihkan arus lalin.

”Untuk mengurangi kepadatan tersebut, kendaraan yang datang dari arah Jakarta diaarahkan keluar melalui GT Bogor,” jelas Dwimawan.

Strategi tersebut dilaksanakan sejak pukul 07.30 WIB. Kepadatan pada ruas tol tersebut terjadi lantaran banyak yang hendak menuju destinasi wisata di Puncak.

Di luar urusan arus lalin kemarin, PT Jasa Marga juga sudah mulai bersiap diri menyambut arus balik. Mereka memprediksi puncak arus balik terjadi pada H+4. Yakni Jumat (30/6).

Saat itu, gerbang tol Cikarang Utama bakal dipadati para pemudik. ’’Prediksi total lalu lintas mencapai 110 ribu kendaraan, naik 40,6% dari lalu lintas normal 78 ribu kendaraan,’’ terangnya.

Pihaknya sudah merencanakan sejumlah antisipasi membludaknya kendaraan. Dimulai dari membuka 30 gate tol di Cikarang Utama dari sebelumnya di mana 24 gardu dibuka.

Selain itu, selama tiga hari, yakni H+4 sampai H+6, diberlakukan diskon 20 persen.

Mengenai pengaturan lalu lintas, Jasa Marga sudah berkomunikasi dengan kepolisian untuk penerapan contraflow.

Bila polisi memutuskan untuk memberlakukan contraflow, maka yang bisa dibuka pada hari itu adalah KM 65, 50, dan 28.

’’Sebagian kendaraan juga bisa dialihkan melalui gate tol Cikarang 2, dan masuk lagi lewat Cikarang 4,’’ lanjutnya.

Bukan hanya itu, lajur milik Jakarta Cikampek Elevated pada kilometer 66 sampai 62 juga bisa digunakan sebagai lajur tambahan. Kepadatan di rest area sepanjang jalur tol Cikampek juga sudah diantisipasi.

Dwimawan menuturkan, pihaknya menyiapkan dua lapangan parkir di kilometer 58 dan 34 sebagai cadangan bila rest area penuh.

Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan puncak arus balik akan tersebar selama kira-kira seminggu kedepan.

Dia menyebutkan, masih ada beberapa kalangan yang memilih mudik selepas hari H. Budi menuturkan, timmnya masih fokus untuk melayani arus mudik pada H+1 dan H+2 ini.

“Hari ini (kemarin, red) sampai H+3 kemungkinan yang mudik dan yang balik sama,” katanya. Setelah itu, Budi akan mengevaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan layanan mudik 2017.

Termasuk di antaranya mempersiapkan diri untuk arus balik. “Nanti kami koordinasikan dengan korlantas dan PUPR mekanisme yang perlu diterpkan, mana yang perlu diperbaiki,” katanya.

Meski demikian, Budi mengharapkan pemudik kembali ke Jakarta sebelum 30 Juni 2017 atau Jumat.

Pasalnya, mulai hari itu, larangan melintas terhadap truk besar di Jalanan utama sudah diangkat. “Kami tidak mungkin memperpanjang lagi larangan tersebut, makanya kalau sudah tidak ada kegiatan, segera kembali ke Jakarta,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Posko Layanan Mudik Kemenhub J.A Barata mengungkapkan pada H+1 dan H+2 lebaran ini, jalan tol maupun jalan raya utama memang relatif sepi dari para pemudik.

Namun, bukan berart kepadatan lalu lintas hilang sama sekali. “Perlu di awasi dan diantisipasi kepadatan di sekitar area-area wisata,” katanya.

Semua pihak segera bersiap menyambut arus balik yang diperkirakan mulai terasa pada H+4. Salah satunya adalah operasional tol darurat Brebes – Palimanan.

“Mulai hari itu (H+4), fungsi tol akan dibalik, arusnya ke arah Jakarta,” ungkapnya.

Terpisah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku cukup puas dengan arus mudik pada tahun ini.

’’Evaluasi mudik sangat baik sekali. Relatif lancar meski ada beberapa kepadatan, tidak seperti Brexit (2016),’’ ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu. Selain itu, jumlah korban kecelakaan yang menurun.

Hingga hari H, ada sekitar 190 orang yang menjadi korban meninggal. Pada 2016, hingga H+6 lebaran tercatat ada 504 korban meninggal.

Rata-rata menggunakan roda dua. Namun, angka itu tersebar di seluruh Indonesia, tidak hanya di Jawa. ’’Maunya kami nol, tapi ya 30 persen,’’ tambahnya. (byu/syn/tau)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub Imbau Pemudik Balik ke Jakarta Sebelum 30 Juni


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler