jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk menambah libur lebaran 2018 selama delapan hari. Atas hal itu, Polri menduga arus mudik tahun ini bisa lebih landai dari tahun sebelumnya.
Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan, penambahan libur sangat membantu karena memangkas puncak mudik.
BACA JUGA: Berita Terbaru Mudik Lebaran 2018
Dengan libur yang dimulai pada Sabtu 23 Juni hingga 29 Juni 2018, maka puncak arus mudik diprediksi akan jatuh pada hari apa saja.
"Puncak arus mudik tidak satu, masyarakat bebas memilih, mau mudik Jumat, Sabtu, atau Minggu, Senin, atau Selasa, tapi puncaknya tidak tidak tajam banget, agak landai,” kata dia di Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/4).
BACA JUGA: KemenPUPR Diminta Segera Audit Jembatan Widang
Dia lantas meminta kepada para pemudik agar lebih mempersiapkan kendaraan saat hendak pulang ke kampung halaman. Hal itu, untuk meminimalisir angka kecelakaan pemudik pada tahun ini.
"Jadi kecelakaan itu faktornya, ada karena manusia, kendaraan, dan lingkungan, itu dieliminir. Kalau manusia, sebelum berangkat harus sehat, kuat, tahan melek, jangan sampai sakit, kalau lelah dan ngantuk, istirahat di rest area," terangnya.
BACA JUGA: Jembatan Widang Ambruk, Arus Mudik Lebaran Terganggu?
"Lalu kendaraan, dicek dulu sebelum berangkat, mogok enggak, olinya (dicek), kipas, radiator, spion, wiper, harus prima semua, dan rem nih yang utama," tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Layani Mudik Lebaran, Ada 6 Rute Penerbangan di Kertajati
Redaktur : Tim Redaksi