Puncak Latgab TNI, Ribuan Warga 2 Desa Dievakuasi

Kamis, 05 Juni 2014 – 07:44 WIB

jpnn.com - SITUBONDO - Berakhir sudah inti latihan gabungan (latgab) TNI 2014 kemarin (4/6). Formasi fly pass 24 helikopter tempur TNI-AD memutari bukit Karang Tekok, Baluran mengakhiri rangkaian latgab mulai 19 Mei 2014.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko bersama tiga kepala staf TNI mulai bisa tersenyum. Hingga puncak latgab tidak ada korban jiwa dari prajurit maupun warga sekitar lokasi latihan perang tersebut.

BACA JUGA: Jokowi Kumpulkan Kada, Prabowo Kunjungi Basis Massa

"Alhamdulillah tidak ada accident dan tepat waktu," puji Purnomo yang mengenakan rompi hijau doreng lapangan. Jajarannya mengapresiasi kesuksesan TNI yang memobilisasi anggota mencapai 15.108 personel dan ratusan material alutsista yang sebagian kecil termasuk baru.

Keberhasilan latgab sekaligus menjadi kampanye militer Indonesia ke dunia internasional. Apalagi turut menyaksikan puluhan atase militer dari berbagai negara sahabat.

BACA JUGA: Pelunasan Biaya Haji Terakhir 9 Juli

Dibandingkan dengan latgab 2013 di lokasi yang hampir sama memakan korban sampai dua orang warga. Mereka tewas karena ledakan rudal pesawat tempur TNI-AU yang busung (tidak meledak di darat). Rudal meledak karena terjatuh ketika diusung untuk dijual.

Demi mengantisipasi peristiwa serupa, ribuan warga Desa Sukorejo dan Desa Sekar Putih, Kecamatan Banyu Putih pada radius 2-3 tiga kilometer di atas garis lintasan tembak dievakuasi.

BACA JUGA: Beasiswa Dokter Spesialis Kurang Diminati

Terutama saat demonstrasi peluncuran roket dan senjara artileri dari pendaratan amfibi Pantai Banongan, Asembagus. Mereka ditempatkan di titik kumpul Masjid Sekar Putih dan Perusahaan Daerah Perkebunan Banongan. Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) V Surabaya mengerahkan sedikitnya 34 truk angkut personel untuk memindahkan sementara warga ke tempat aman.

Dalam puncak latgab kemarin, tiga unsur kekuatan matra laut, udara, dan darat kompak memborbardir Pantai Banongan dan Karang Tekok. Penembakan pendadakan disimulasikan untuk melumpuhkan musuh yang sempat menguasai wilayah itu.

Butuh waktu sekitar 5 jam sejak pasukan Marinir menduduki pantai sampai kembali merebut daerah yang diduduki lawan virtual itu. Pada akhir kegiatan gladi perang itu Moeldoko meralat pernyataan Purnomo.

"Anggaran latgab Rp 40 miliar (sebagaimana statemen Menhan sehari sebelumnya) hanya logistik. Harga satu rudal exocet Rp 44 miliar. Pastinya ratusan miliar rupiah," terang mantan KSAD. Dua rudal exocet produksi Prancis diluncurkan dari KRI Sultan Hasanuddin dan KRI Sultan Iskandar Muda saat perang laut Selasa (3/4). Dua rudal lain, C-802 bikinan Tiongkok senilai Rp 40 miliar dilepas dari KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdana Kusuma.

Sasarannya KRI Karang Banteng yang "pensiun dini" ditaksir sekitar Rp 100 miliar. Latgab 2014 dibuat besar-besaran salah satunya menjadi periode terakhir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Meski alutsista baru yang dipakai latgab tahun ini hanya sebagian kecil, Kemhan menjanjikan sebelum HUT TNI 5 Oktober 2014 lebih lengkap. Armada RI Kawasan Timur dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan hari jadi tentara Merah Putih itu. (sep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi III DPR Janji Tingkatkan Pengawasan di MA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler