Puncak Mudik Diprediksi H-3 dan H-2

Pemerintah Jamin Stok BBM

Selasa, 14 Agustus 2012 – 04:21 WIB
MASIH LENGGANG. Pemudik yang melewati jalan tol Palikanci Cirebon masih lenggang. Foto: Dedi Haryadi/Radar Cirebon
JAKARTA - Arus mudik lebaran tahun 2012 sudah mulai terjadi sejak akhir pekan lalu. Pemerintah memprediksikan, puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 dan H-2 lebaran, yakni 16 dan 17 Agustus.

"Diperkirakan puncaknya pada Kamis dan Jumat," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Suroyo Alimoeso seusai sedang kabinet parpurna di Kantor Presiden, kemarin (13/8). Sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu memang khusus kesiapan menghadapi arus mudik dan lebaran.

Namun, menurut Suroyo mengatakan, puncak tersebut diperkirakan tidak terjadi pada angkutan laut. Sebab arus penumpang sudah mulai sejak H-15. "Jadi mungkin yang peak itu ada di darat, kereta api, dan udara," katanya.

Salah satu kepadatan untuk angkutan darat, kata dia, adalah penggunaan sepeda motor dan mobil pribadi. Untuk sepeda motor diperkirakan mengalami kenaikan 6,6 persen dari jumlah tahun yang 2,3 juta pemudik.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, pihaknya bersama kepolisian dan kementerian pekerjaan umum telah melakukan evaluasi dari pelaksanaan angkutan lebaran tahun lalu. Misalnya terkait lonjakan penumpang, ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan angkutan lebaran, tingkat kecelakaan, dan kesiapan infrastruktur.

Selama musim mudik, lanjut dia, kemenhub membuka posko pengamatan langsung di sejumlah titik strategis. "Ada posko di kantor kemenhub. Kita pantau dari sana ada 225 CCTV di sejumlah titik," kata Mangindaan.

Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, persediaan stok bahan bakar minyak (BBM) mencukupi untuk menghadapi lebaran. Dia mencontohkan, stok premium cukup untuk 17 hari, kerosin atau minyak tanah (75 hari), solar (18 hari), dan avtur (19 hari). Kemudian untuk elpjii, stok cukup untuk 17,5 hari,

Untuk listrik, Jero mengatakan, kapasitas terpasang sudah siap untuk 24 ribu megawatt. "Beban puncak diperkirakan 19.400 megawatt," ujar Jero.

Sementara itu, Presiden SBY dalam pengantar sidang kabinet meminta jajarannya untuk menyiapkan dan mengawasi secara serius pelaksanaan arus mudik dan lebaran meski kegiatan tersebut berlangsung setiap tahun.

"Meski berlangsung setiap tahun dan kita juga memiliki pengalaman, tidak boleh kita menganggapnya sebagai kegiatan rutin. Tetap kita mengamankan dan melayani kegiatan mudik lebaran," kata SBY. (fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengungsi Rohingya Diusulkan Dapat Status WNI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler