Puncak Suplai Apartemen Menengah ke Bawah

Jumat, 04 April 2014 – 07:52 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Developer Puncak Group siap suplai apartemen untuk kalangan kelas menengah ke bawah. Tahun ini, pihaknya menggandeng PT Wijaya Karya (persero) Tbk dalam pembangunan dua proyek apartemen dengan nilai kontrak Rp 1,14 triliun.

Komisaris Utama Puncak Group Netty Lesmana mengatakan kebutuhan apartemen di Surabaya sangat tinggi, terutama untuk kelas menengah dan menengah ke bawah. Apalagi, tidak mudah untuk mendapatkan hunian tapak dengan harga terjangkau.

BACA JUGA: Harga BBM Subsidi Dirancang Fluktuatif

Makanya, melanjutkan proyek apartemen murah, pihaknya membangun dua proyek sekaligus pada tahun ini. Dua proyek itu, Apartemen dan Komplek Pertokoan Central Business District (CBD) dan Apartemen Puncak Dharma Husada (PDH) tower B dan C.  

"Lahan yang disiapkan untuk pembangunan CBD sekitar 25 hektare, jadi cukup luas menampung sekitar 7-8 tower. Nantinya pembangunan tower menyesuaikan dengan kebutuhan. CBD yang berada di kawasan Surabaya Barat ini memiliki konsep superblok. Kombinasi antara hunian, perkantoran, ruko. Selain itu kami juga merencanakan membangun mal," katanya usai penandatangan kontrak dengan PT WIKA kemarin (3/4).

BACA JUGA: OJK Dapat Bebaskan Pungutan

Nilai kontrak pembangunan CBD sebesar Rp 700 miliar. Untuk pengerjaan, direncanakan rampung dalam 24 bulan kalender kerja. Sedangkan nilai proyek PDH untuk tower B dan C sebesar Rp 441 miliar yang pembangunannya direncanakan selesai pada Mei 2016. Sebelumnya 2012 lalu, pembangunan tower A PDH juga dikerjakan oleh WIKA dengan nilai kontrak Rp 285 miliar.

"Hingga sekarang penjualan unit PDH sudah di atas 50 persen dari total unit. Kami menyesuaikan dengan kebutuhan properti terutama hunian vertikal di wilayah Surabaya Timur. Total unit dari tiga tower, A, B dan C bisa di atas 3.000 unit," terangnya.

BACA JUGA: Kementerian PU Tunggu Laporan Proyek Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya

Puncak Group memiliki beberapa proyek lain, seperti Apartemen Puncak Permai. "Secara keseluruhan tingkat hunian untuk proyek kami tinggi, sebab segmen pembeli bukan untuk investasi, melainkan benar-benar dihuni," ungkapnya.

Sementara Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo mengatakan kebutuhan hunian vertikal di kota besar khususnya Surabaya terus meningkat sejalan dengan naiknya harga tanah.

"Berdasar riset Colliers suplai apartemen hingga 2017 bakal mencapai 21 ribu unit dan sebanyak 32,9 persen di antaranya disumbang oleh Puncak Group," katanya.

Total nilai kontrak untuk proyek Puncak Group yang digarap WIKA mencapai Rp 2,218 triliun. Rinciannya, proyek yang sudah selesai sebesar Rp 431 miliar dan proyek yang masih berjalan Rp 645 miliar. Sedangkan dua proyek yang baru ditandatangani mencapai Rp 1,14 triliun.

"Harga tanah makin mahal, jadi pilihannya rumah vertikal. Selain itu, kalaupun pilih landed, jauh dari pusat Surabaya. Makanya, pembangunan apartemen juga pesat," tukas Bintang. (res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Daerah Harus Proaktif Rebut Blok Siak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler