Punya 3 Istri, Semuanya Dilarang Hamil, Takut Longgar

Jumat, 16 Juni 2017 – 06:19 WIB
Punya 3 Istri, Semuanya Dilarang Hamil, Takut Longgar. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Hidup pasangan suami istri makin bahagia saat buah hati hadir dalam kehidupan mereka.

Namun, itu tidak berlaku bagi Donjuan, 37.

BACA JUGA: Begini Jadinya Kalau Pengin Cepat Kaya, Istri Harus Menyusui Tuyul

Warga yang tinggal di Kebonsari, Surabaya, Jawa Timur itu tidak mau memiliki anak karena takut tubuh sang istri berubah jelek.

================================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
================================

BACA JUGA: Ajukan Cerai, Terhalang dengan Status PNS

Demi mendapatkan istri yang seksi dan tidak mau punya anak, Donjuan sampai menikah tiga kali.

Ketiga nasib mantan istri dan bakal mantan istrinya sebut Mira, 30, yang masih menjalani proses sidang cerai di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya pun hampir sama.

Mereka dipaksa untuk menolak mempunyai anak, sampai akhirnya mereka mengajukan gugatan cerai karena sangat mendampakan buah hati.

BACA JUGA: Mencurigai Istri yang Minta Biaya Susu Rp 6 Juta per Bulan

“Saya sudah yakinkan sama suami, badanku lho kecil. Tak minum jamu tiap hari biar seksi, tapi dia enggak mau punya anak. Pikirnya kalau anak itu lahir normal bikin longgar miss V. Sedangkan kalau operasi nanti perut bisa jelek. Ada aja alasan,” kata Mira di sela sela sidang gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA), klas 1A Surabaya, Kamis (15/6).

Bersama pengacaranya, Abdul Kadir, Mira mengaku sangat sakit hati dengan ucapan suaminya yang enggak pernah mau punya anak.

Suaminya takut jika kasih sayang Mira kepadanya bakal hilang jika ada sosok anak yang hadir dalam kehidupannya.

Dalam proses sidang berlangsung, Mira bakal menarik sidang gugatan jika ia segera dihamili.

Mira memaksa program vasektomi suaminya segera dilepas.

Selain bisa kembali jantan seperti saat awal-awal menikah, Mira sangat ingin punya anak. Ia iri melihat wanita lain menggendong anak.

“Aku suka anak kecil juga,” kata Mira.

Orang tua dan mertuanya juga memaksa mereka memiliki anak sesegera mungkin karena ingin mengasuh cucu.

“Saya itu sampai enggak enak sama mama mertua ya sama mamaku sendiri. Ditanyain terus kapan hamil. Kapan hamil. Tahu sendirilah yang enggak bisa bikin hamil itu ya suami. Koplak tuh orang dikasih enak, enggak mau,” kata wanita yang bekerja di ekspedisi ekspor impor itu.

Saat ini, proses gugatan masih berlangsung. Bulan depan baru akan dilanjutkan sidang mediasi.

Sementara itu, Donjuan mengaku sangat kecewa dengan janji istrinya yang dulu sebelum menikah hanya akan merawatnya.

“Enggak punya anak-anak gitu juga enggak apa-apa kok. Saya hanya ingin memadu kasih dengan istri. Buat apa anak banyak banyak, toh nanti kita mati juga sendiri. Anak enggak ikut,” jelasnya.

Yang membuat pria yang bekerja di BUMN itu menolak punya anak yakni dia trauma melihat ibunya yang pernah melahirkan adiknya.

Ia melihat badan wanita-wanita yang sudah melahirkan tidak menggairahkan, bahkan cenderung membosankan.

“Gak menarik juga. Jadi pastinya kalau sudah punya anak, aku bakal enggak akan bisa mencintai istri. Daripada nanti aku tinggal, kan mending dilarang hamil. Iya kan?,” ungkap Donjuan.

Meski sudah digugat cerai Mira, Karin mengaku masih berusaha untuk mempertahankan rumah tangganya.

“Kalau istri mau punya anak ya akan aku kasih. Tapi ya itu nanti jangan protes kalau badan dia mlorot dan jelek semua. Pastinya aku tinggal dia,” ujarnya. (*/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Edan, Bergairah Setelah Istri Dinikmati Pria Lain


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler