“Bisa juga Indofarma yang akuisisi Kimia
BACA JUGA: Philip Morris Raup Rp 7 Triliun
Semua terbuka peluang untuk itu, tergantung kedua BUMN farmasi menjelang pelaksanaan penggabungan itu pertengahan tahun depan,” kata Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Irnanda Laksanawan di Jakarta, Jumat (18/11)Menurut Irnanda, kinerja dan saham Indofarma makin membaik, sehingga rencana holding BUMN farmasi sebelumnya untuk menjadikan Indofarma anak usaha Kimia Farma perlu dibahas kembali
BACA JUGA: Lion Air Borong 230 Pesawat Senilai Rp 195 Triliun
Sebelumnya, Kimia Farma berkeinginan mengambilalih Indofarma setelah berhasil melakukan penerbitan saham baru (rights issue) pada semester I-2012 menyusul pembentukan holding BUMN Farmasi yang direalisasikan pada 20 Juni 2012.
Dan PT Mandiri Sekuritas memiliki kesempatan besar untuk ditunjuk sebagai penjamin emisi dari pelaksana rights issue itu, karena saat ini sekuritas tersebut berperan sebagai konsultan yang mengkaji rencana aksi korporasi oleh emiten farmasi pelat merah itu.
Irnanda menambahkan, Indofarma saat ini sudah menunjukkan performa positif, itu tercermin dalam laporan keuangan pada kuartal III-2011 yang berhasil membukukan laba bersih
BACA JUGA: Bursa Dilanda Aksi Jual
Bahkan, guna memperbaiki kinerjanya, Indofarma berencana melaksanakan kuasi reorganisasi untuk menghapus defisit Rp 93 miliar karena selisih kurs pada krisis ekonomi 1997-1998Hajatan ini akan dilangsungkan pada 28 Desember 2011
Aksi korporasi ini tentunya mempertimbangkan harga saham kedua perusahaan agar tidak merugikan kepentingan publik, yang juga pemegang saham kedua BUMN farmasi tersebut“Kita akan undang mereka, termasuk Mandiri Sekuritas untuk membicarakan skim mana yang cocok,” ujar Irnanda.
Pihaknya menilai rencana tersebut penting lantaran bisa meningkatkan efisiensi dan pangsa pasar BUMN farmasi sehingga dapat bersaing dengan perusahaan farmasi swasta seperti PT Kalbe Farma (Persero) TbkMeski, Kimia Farma masih membukukan pendapatan lebih besar, namun Indofarma mencatat kenaikan pendapatan lebih besar mencapai 39,5 persen dari Rp 498 miliar menjadi Rp 695 miliar sepanjang Januari-September 2011Adapaun Kimia Farma membukukan pendapatan Rp 2,4 triliun atau naik 27,5 persen dari akhir kuartal III/2010 yakni Rp 1,9 triliun.
Sebelumnya, Direktur Utama Indofarma, Djakfarudin Junus menyatakan, rencana ini perlu dukungan regulasi terhadap proses persaingan usaha“Selain itu, regulasi, di bidang bahan baku dan penanaman modal asing,” ujarnya.
Ditinjau dari aspek bisnis operasional, SDM serta keuangan, penggabungan tersebut layak dilakukan karena adanya kebutuhan bersama akan infrastruktur, aplikasi dan teknologi produksi“Sehingga meningkatkan daya saing dan efisiensi yang bermakna di masa depan,” ujarnya. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ciputra Grup Siapkan Rp 10 Miliar untuk Pelanggan
Redaktur : Tim Redaksi