jpnn.com - BANJARBARU – Kehidupan para PNS wanita di Banjarbaru sungguh miris. Meski memiliki hidup yang berkecukupan, banyak PNS wanita yang mengalami kehancuran rumah tangga.
Data dari Pengadilan Agama Banjarbaru menunjukkan, ratusan PNS bercerai karena berbagai masalah setiap tahunnya. Pada 2015 lalu, sebanyak 126 perkara melibatkan PNS.
BACA JUGA: Akses Calon Jemaah Haji di Makassar, Dibuat Hanya 10 Menit
Dari jumlah itu, sebagian besar yang melayangkan gugatan ialah ASN wanita. "Hampir 70 persen cerai gugat (diajukan istri), sementara sisanya cerai talak (diajukan suami)," kata Panitera PA Banjarbaru Murthada.
Dia menambahkan, ratusan PNS juga melayangkan gugatan cerai pada 2014. Sedangkan hingga pertengahan 2016 jumlah PNS yang bercerai mencapai 33.
BACA JUGA: Ini Sanksi Jika Sampai September tak Rekam e-KTP
"Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini yang paling banyak menggugat juga si istri," ungkapnya.
Murthada menyatakan, sebagian besar ASN yang bercerai ialah guru dan petugas kesehatan. "Yang banyak guru dan bidan. Kalau guru mungkin karena mereka banyak punya tunjangan jadi lebih berani menceraikan suami," katanya.
BACA JUGA: Tak Terima Anak Ditegur, Oknum PNS Hajar Guru di Depan Siswa
Namun, tak semua PNS yang mengajukan gugatan perceraian bekerja di Banjarbaru. Menuru Murthada, banyak PNS yang juga berasal dari luar Banjarbaru.
"Banyak ASN dari daerah lain tinggal di Banjarbaru, jadi jumlah perceraian ASN di Banjarbaru relatif tinggi lantaran perceraian harus dilakukan di PA tempat mereka tinggal," katanya.
Lalu apa saja faktor yang memengaruhi perceraian ASN? Murthada menuturkan, ada banyak faktor yang melatarbelakangi perceraian. Namun yang paling banyak ialah faktor ekonomi.
"Kebanyakan perempuan yang menjabat sebagai ASN berani menggugat cerai, lantaran mereka punya penghasilan sendiri. Sementara suaminya dianggap tidak cukup memberikan nafkah untuk keluarga," ujarnya. (ris/ij/ran/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Himad Purelang: Kami Sudah Capek Pak Presiden
Redaktur : Tim Redaksi