Punya Suami Sakti, Tak Pernah Muncul pun Bisa Menang Pemilu

Selasa, 19 September 2017 – 07:33 WIB
Pendukung Nawaz Sharif di Lahore merayakan kemenangan Kulsoom

jpnn.com, LAHORE - Nawaz Sharif boleh dilengserkan secara tidak hormat dari kursi perdana menteri (PM) Pakistan. Tapi, Kulsoom Butt alias Kulsoom Nawaz Sharif, sang istri, siap menggantikannya.

Minggu (17/9) perempuan yang menikah dengan Sharif pada April 1971 itu memenangi kursi parlemen di Kota Lahore, Provinsi Punjab.

BACA JUGA: Indonesia - Pakistan Terus Memperkuat Kerja Sama Pertahanan

”Ini bukan kemenangan biasa,” kata Maryam, putri sulung Kulsoom dan Sharif.

Dia menyebut kemenangan sang ibu itu sebagai kemenangan rakyat Pakistan. Sebab, bukan hanya lawan politik partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang dikalahkan, tapi juga kekuatan politik yang tak terlihat.

BACA JUGA: Pakistan Dituduh Memotong-Motong Tubuh Dua Tentara India

Sebagaimana Sharif, Maryam pun menganggap junta militer yang menguasai pemerintahan telah mencurangi mereka.

Sejak tercatat sebagai kandidat anggota parlemen dari Lahore, Kulsoom tidak pernah berkampanye secara langsung. Jangankan blusukan ala Presiden Joko Widodo di Indonesia, muncul di depan para pendukungya saja dia tidak pernah.

BACA JUGA: Jenderal Pakistan Kunjungi Markas Pasukan Garuda di Sudan

Bahkan, sampai kemenangan sudah di tangan pun, ibu empat anak itu tetap tidak terlihat.

Media Pakistan melaporkan bahwa Kulsoom sedang menjalani terapi kanker di Kota London, Inggris. Karena itu, selama kampanye pun, Kulsoom selalu diwakili Maryam.

Meski Kulsoom tak pernah menunjukkan batang hidungnya, masyarakat Lahore lebih memilihnya ketimbang Yasmin Rashid dari Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).

Dalam pemungutan suara Minggu, Kulsoom memperoleh 59.413 suara. Dia pun berhak duduk di National Assembly menggantikan sang suami.

Setelah Sharif dilengserkan Mahkamah Agung (MA), kursi yang semula menjadi haknya di parlemen kosong.

Di Lahore, PTI selalu bersaing dengan PML-N. Namun, kota kelahiran Sharif dan Kulsoom itu tidak pernah berpihak kepada partai yang belakangan populer tersebut.

Lahore selalu milik PML-N. Tepatnya, dinasti Sharif. Itu terjadi sejak era 1980-an. ”Kemenangan ini menjadi pesan penting bagi mereka yang berkonspirasi melawan Nawaz Sharif bahwa yang tersisa hanyalah rakyat dan demokrasi,” tandas Maryam.

Kemenangan Kulsoom menjadi momen penting bagi PML-N. Apalagi, Pakistan akan menggelar pemilu tahun depan. Kembalinya dinasti politik Sharif dalam pemerintahan akan menjadi jalan pembuka bagi eksistensi PML-N.

Namun, dalam pesta demokrasi mendatang, bukan Kulsoom atau Sharif lagi yang akan menjadi jagoan PML-N. Para pengamat politik Pakistan yakin, Maryam-lah yang akan maju. (Reuters/BBC/hep/c10/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Rudal Hantam Pakistan, Dua Hancurkan Kuburan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler