Pupuk Indonesia Bakal Tingkatkan Ketersediaan Pupuk Nonsubsidi di Kios

Jumat, 13 Oktober 2023 – 16:12 WIB
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi (kemeja putih) saat mendampingi Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo mengunjungi gudang dan sejumlah kios yang ada di Kabupaten Karawang pada Kamis (12/10). Foto dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, KARAWANG - PT Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian mengecek kesiapan distribusi dan stok pupuk bersubsidi di Jawa Barat, pada Kamis (12/10).

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mendampingi Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo mengunjungi gudang dan sejumlah kios yang ada di Kabupaten Karawang.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Grup Teken Kontrak Jual Beli Gas dengan Beberapa Perusahaan Migas

“Dari kunjungan kami tadi, kesimpulannya untuk pupuk, baik subsidi maupun pupuk komersial itu tersedia di kios.” ungkap Arief.

Meski pupuk tersedia, Arief meminta Pupuk Indonesia tetap menjaga ketersediaan stok pupuk bersubsidi maupun non subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam.

BACA JUGA: PKT Gelar Sharing Session Kepada Insinyur Kimia Terkait Keselamatan Kerja

Dia juga menyampaikan aplikasi i-Pubers akan digunakan oleh seluruh kios pupuk di Indonesia. Sistem digital ini bertujuan memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi di kios.

Sementara, Rahmad Pribadi menyebutkan pihaknya akan mendukung penuh upaya Kementan dalam penyediaan pupuk menjelang musim tanam.

BACA JUGA: Pertamina Diharapkan Bisa Dorong Lombok Jadi Sport Tourism

Selain menyediakan pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah, Pupuk Indonesia juga akan menjaga ketersediaan pupuk non-subsidi.

“Sepanjang jalan kami diberikan arahan yang sangat tegas, lugas dari pak Menteri untuk memastikan ketersediaan pupuk di seluruh outlet kami baik pupuk subsidi maupun non subsidi, dan itu menjadi komitmen kami dari Pupuk Indonesia untuk menyambut musim tanam,” kata Rahmad.

Stok pupuk bersubsidi yang saat ini, mulai dari Gudang Lini I sampai Lini III, tersedia sebanyak 1.442.553 ton.

Stok per 10 Oktober 2023 ini setara dengan 263 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Rinciannya, urea sebanyak 941.712 ton, NPK 500.841 ton.

“Sekarang ini stok cukup banyak, untuk pupuk subsidi saja hampir 3 kali lipat dari ketentuan, dan serapannya sekarang sudah mencapai 70 persen. Karena ada penundaan musim tanam maka akan ada penyerapan di November. Oktober ini stok di seluruh kios sudah tersedia dan InsyaAllah akan kami lakukan. Pak Menteri minta di 26.000 kios pupuk subsidi harus tersedia juga pupuk nonsubsidi, dan kami akan all out, sekarang sudah 60 persen kios juga menyediakan pupuk non subsidi,” tambahnya.

Pupuk Indonesia memastikan pupuk bersubsidi akan terdistribusi dengan baik dari produsen ke kios-kios resmi.

Dalam pendistribusian, Pupuk Indonesia menggunakan 13 kapal dengan 179 rute, 8.107 truk sewa dengan 1.049 rute, serta mengoperasikan 4 komplek pelabuhan khusus.

Seluruh jaringan distribusi tersebut terpantau secara digital dan realtime.

Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi sesuai dengan Permentan 10/2022 adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), serta menggarap lahan maksimal dua hektare.

Permentan 10/2022 juga mengatur komoditas yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, yaitu bawang merah, bawang putih dan cabai, padi, jagung, kedelai, tebu rakyat, kopi dan kakao.

"Pupuk Indonesia memastikan produksi dan ketersediaan pupuk bersubsidi terjaga, sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya," serunya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler