Pupuk Indonesia Berhasil Buat Petani Nanas Naik Kelas

Senin, 08 Agustus 2022 – 11:50 WIB
PT Pupuk Indonesia melalui anak perusahaannya, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) berhasil membuat petani nanas di Desa Sarireja, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) naik kelas. Foto dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, SUBANG - PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) berhasil membuat petani nanas di Desa Sarireja, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, naik kelas.

Salah satu upaya yang dilakukan melalui program CSR, yang diberi nama Kampung Nanasku

BACA JUGA: Keutamaan Puasa Asyura Beserta Niatnya

Program yang dimulai sejak 2018 ini, telah memberikan dampak positif bagi para petani nanas di wilayah tersebut.

Hingga saat ini tercatat sekitar 348 orang petani menerima manfaatnya dari sisi penghasilan dan kualitas hidup.

BACA JUGA: Banyak Pria Muda Mengeluh Sudah Ejakulasi Dini, Dokter Boyke Beri Kiat Begini

“Kampung Nanasku ini diinisiasi oleh Pupuk Kujang Cikampek yang juga sebagai anak perusahaan Pupuk Indonesia. Program CSR ini bergerak di bidang budidaya dan pengolahan nanas,” ujar SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana.

Kualitas produk nanas para petani binaan pun juga mengalami peningkatan dari yang biasanya masih di bawah standar.

BACA JUGA: Jerinx: Benar, Saya Sempat Depresi, Merasa Gagal jadi Suami

Melalui program Kampung Nanasku ini, produk yang dihasilkan masuk standar pasar modern atau supermarket, serta diminati pasar luar negeri.

Bahkan, para petani Kampung Nanasku ini berhasil membuat produksi turunan seperti keripik, sirup, wajit hingga pupuk organik dari nanas busuk. Bahkan petani sedang didampingi untuk membuat kain dari daun nanas.

“Hal ini merupakan hasil dari Pupuk Indonesia melalui anak perusahaan kami yaitu Pupuk Kujang yang memberikan pendampingan kepada para petani binaan Kampung Nanasku ini,” ujarnya.

Program pemberdayaan masyarakat ini telah memberikan dampak besar untuk kelompok penerima manfaat lainnya seperti pendapatan kelompok mencapai Rp 72 juta per hektare dan omzet produk olahan mencapai Rp 30 juta setiap panen.

Petani bisa memperluas akses pasar baru, setelah didampingi Pupuk Kujang, produk nanas mereka bisa menembus supermarket, pabrik olahan nanas, pasar online, dan ikut berbagai pameran dengan pemerintah. 

Program ini juga memberikan dampak bagi lingkungan karena telah memanfaatkan lahan kritis menjadi lahan budidaya nanas yang produktif. 

Limbah yang dimanfaatkan pun diolah menjadi  produk bernilai tambah.

Setelah didampingi Pupuk Kujang, petani bisa mengolah 100 kg limbah buah setiap panen menjadi pupuk yang dimanfaatkan kembali pada proses budidaya nanas.

Limbah berupa daun juga bisa dimanfaatkan menjadi kain. Inovasi ini dapat mengubah 2 ton limbah daun per panen menjadi kain dan berbagai produk kerajinan.

Pemanfaatan limbah kulit nanas menjadi pakan konsentrat untuk peternakan limbah kulit udang diolah mencapai 2 ton setiap panen.

Dampak positif program Kampung Nanasku ini didapat dari hasil penilaian yang dilakukan oleh para ahli, salah satunya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Adapun, hasil program Kampung Nanasku mendapatkan nilai baik dari masyarakat penerima program dengan nilai indeks 3,25.

Program CSR ini juga mencatatkan dari nilai investasi mencapai Rp 229 juta, dan telah menghasilkan nilai perubahan sebesar Rp 1,82 miliar.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Gelar Bimtek Antikorupsi bagi Jajaran Pupuk Indonesia


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler