jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Kaltim, anak usaha PT Pupuk Indonesia telah mengoptimalkan gudangnya dengan teknologi yang modern. Salah satunya gudang yang berada di Pergudangan Pattene 88.
Gudang yang terletak di Kawasan Industri Kabupaten Maros tersebut berdiri di atas tanah seluas 30 ribu M2 dengan luas bangunan mencapai 15 ribu M2, terdiri dari gudang curah, gudang produksi, gudang penggantongan dan gudang hasil produksi atau inbag.
BACA JUGA: 4 Produsen Pupuk Indonesia Raih Penghargaan Dari Kemenperin
Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Bakir Pasaman mengatakan gudang di Pattene tersebut memiliki kapasitas daya tampung curah mencapai 100 ribu ton dan kapasitas inbag (hasil produksi) sebesar 25 ribu ton.
Gudang berteknologi canggih ini merupakan gudang lini II, yang menjadi salah satu penghubung bukan hanya untuk wilayah Sulawesi, namun juga sebagai penghubung sebagian wilayah Indonesia bagian timur lainnya.
BACA JUGA: Karyawan Pupuk Indonesia Galang Dana untuk Yayasan Kanker Anak
Gudang ini dilengkapi dengan enam unit bagging machine (MBS) yang memiliki kemampuan pengantongan per shift (8 jam) mencapai 500 ton per unitnya. Jumlah tenaga kerja per MBS sebanyak empat orang pekerja.
"Dengan demikian, pengantongan pupuk bisa lebih cepat dan efisien. Sehingga kami bisa terus menjaga ketersediaan pupuk di tingkat-tingkat kios pengecer resmi atau biasa disebut lini IV," ujar Bakir.
BACA JUGA: Seperti Ini Jurus Jitu Pupuk Indonesia Tekan Konsumsi Gas
Terpisah, Direktur Komersil PT Pupuk Kaltim, Gatoet Gembiro Noegroho menambahkan, dari segi keamanan, gudang ini memiliki tingkat pengawasan yang ketat guna mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan.
Sebab, pengawasan penimbangan produk pupuk pada gudang ini dilengkapi dengan alat check weigher yang memiliki lampu indikator dan sistem interlock pada masing-masing mesin MBS.
Selain itu, perhitungan jumlah produksi pun dilakukan hingga empat kali lewat tahapan pengisiaan, barcoding, check weigher serta melalui lampu counter check yang berada di atas konveyor.
"Jika lampu indikator nyala berwarna merah meyala, maka menandakan bahwa jumlah berat tidak sesuai dan pengangkatan karung pun otomatis terhenti," ungkap Gatoet disela kunjungan kerja bersama Komisi IV dan Komisi VI DPR RI ke Sulawesi Selatan pada Kamis (19/12).
Tak hanya itu, gudang yang memiliki luas lahan parkir untuk menampung hingga 60 unit truk angkut ini juga dilengkapi kamera pengawas (CCTV) dan keamanan terpadu selama 24 jam.
Kemudian, kelebihan lainnya, selain bisa untuk pupuk urea, gudang ini juga bisa dipakai untuk semua jenis pupuk karena material yang digunakan merupakan sistem sandblast anti korosi.
"Ini gudang pertama di Indonesia yang memiliki teknologi anti korosi. Jadi selain pupuk, juga bisa dipakai untuk jenis biji-bijian seperti jagung, kedelai, dan kacang-kacangan hasil bumi lainnya," ujar Gatoet.
Sementara, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat menuturkan, sudah menjadi tugas dan komitmen Pupuk Indonesia Grup untuk menjaga ketersediaan, mutu dan kualitas pupuk bersubsidi bagi para petani dengan mengutamakan prinsip enam tepat atau 6T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu.
"Untuk itu, kami menunjangnya dengan sarana dan prasarana yang berteknologi mutakhir mulai dari proses produksi, distribusi hingga monitoring," tutup Aas.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy