jpnn.com - jpnn.com - Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk melebihi ketentuan yang diberikan Kementerian Pertanian (Kementan).
Tujuannya, agar pendistribusiannya ke kios-kios resmi penjual pupuk bersubsidi bisa dilakukan dengan segera, bila sewaktu-waktu terjadi lonjakan permintaan petani.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Jamin Stok Aman
Sementara untuk menjamin distribusi pupuk urea bersubsidi dan mencegah terjadinya penyimpangan penyaluran di lapangan, pemerintah menerapkan sistem Distribusi Pupuk Bersubsidi secara tertutup dengan mempergunakan sistem distribusi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Untuk bisa memperoleh pupuk bersubsidi petani harus tergabung dengan kelompok tani dan menyusun RDKK. Sehingga mendapatkan jatah pupuk bersubsidi dan menebus pupuk di kios resmi serta melaporkan apabila ada penyalahgunaan pupuk bersubsidi," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat.
BACA JUGA: Petrokimia Makin Agresif Garap Ritel Pupuk Komersial
Untuk memperlancar distribusi, kata Aas, Pupuk Indonesia didukung kapal laut dan armada truk yang cukup dan siap untuk melayani pendistribusian ke seluruh Indonesia, serta memiliki 561 gudang yang mampu menampung kebutuhan di daerah-daerah.
Sedangkan untuk pemasarannya, saat ini Pupuk Indonesia memiliki 1.110 distributor dan 29.119 kios resmi di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Tingkatkan Kapasitas, PT PI Gandeng Kota Palembang
Kios ini diharuskan menyediakan semua pupuk bersubsidi seperti Urea, NPK, SP-36, ZA, dan organik.
"Untuk kelancaran proses pendistribusian, kami akan terus berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, khususnya untuk melakukan perhitungan kebutuhan pupuk sehingga pendistribusian pupuk bersubsidi ini bisa memenuhi kaidah 6 tepat yaitu tepat waktu, jenis, lokasi, jumlah, mutu dan harga," tandas Aas.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy