Pupuk Kaltim Bekali Warga Binaan dengan Pengolahan Dry Maggot

Selasa, 12 Oktober 2021 – 14:23 WIB
Pupuk Kaltim. Foto dok Pupuk Kaltim

jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggelar pelatihan pembuatan Dry Maggot, bagi binaan perusahaan dan kelompok masyarakat pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bessai Berinta Bontang.

Pelatihan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Bontang dengan narasumber Omah Maggot Jogja dari Sleman Yogyakarta, secara virtual pada Sabtu (9/10).

BACA JUGA: Evan Sanders Ungkap Kondisi Amanda Manopo

VP CSR Pupuk Kaltim Anggono Wijaya menuturkan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk edukasi bagi masyarakat, khususnya dalam pengelolaan lingkungan dari manfaat maggot sebagai pengurai sampah makanan.

Dari upaya tersebut, diharap persoalan sampah makanan yang selama ini cukup besar dan menjadikan Indonesia peringkat dua dunia, bisa lebih ditekan dimulai dari lingkungan rumah tangga.

BACA JUGA: Bitcoin Tembus Rp800 Juta, Begini Respons CEO Indodax

“Sampah organik rumah tangga berkontribusi besar terhadap penambahan sisa makanan yang dibuang setiap hari. Padahal itu bisa dimanfaatkan menjadi maggot yang memiliki nilai ekonomi,” ujar Anggono.

Pelatihan ini juga merupakan kesinambungan kontribusi Pupuk Kaltim dalam pengelolaan sampah di Kota Bontang, dengan memaksimalkan peran masyarakat maupun TPST Bessai Berinta, agar jumlah sampah organik yang mencapai 80-85 ton per hari bisa dipilah serta dimanfaatkan untuk budidaya BSF dan maggot.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Raih Klasifikasi Gold Sistem Manajemen Pengamanan Obvitnas

Apalagi maggot memiliki banyak manfaat karena mengandung asam amino dan protein, sehingga potensinya bisa dikembangkan agar lebih bernilai ekonomi, seperti untuk bahan pakan ikan, kompos hingga pupuk cair.

“Cara ini sangat berpotensi diterapkan di Bontang. Jika berhasil, maka setiap rumah tangga berkontribusi dalam menekan jumlah sampah, karena bisa diolah sendiri menjadi maggot dan tidak perlu dibuang langsung ke TPA Bontang Lestari,” tambah Anggono.

Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Seksi Kemitraan dan Pemanfaatan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang Riwan Rudiyatmoko, mengungkapkan pelatihan Dry Maggot merupakan kesinambungan pilot project budidaya BSF yang dilaksanakan Pupuk Kaltim bersama Pemkot Bontang di TPST Bessai Berinta.

Dirinya berharap pelatihan Dry Maggot ini bisa menjadi peluang baru pengembangan potensi BSF untuk produk turunan yang bernilai ekonomi, sehingga manfaat budidaya BSF tak hanya dirasakan bagi lingkungan secara umum saja, tapi juga kesejahteraan masyarakat, karena nilai jual maggot yang terbilang tinggi untuk kebutuhan berbagai produk.

Henri Supranto, pemateri dari Omah Maggot Jogja, menjelaskan kemampuan maggot terbilang luar biasa dalam mengurai sampak organik.

Maggot bisa dipandang sebagai sumber daya yang memiliki potensi untuk peluang ekonomi selain manfaat terhadap lingkungan.

“Maggot memiliki nilai protein tinggi berkisar 35-46% dan asam amino yang dibutuhkan makhluk hidup. Olahan maggot bisa ke mana-mana, karena bisa diekstrak protein atau asam aminonya untuk industri make up dan sebagainya,” terang Henri.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler