Pupuk Kaltim Berhasil Tekan Emisi Lebih Dari 435 ribu Ton Pada 2022

Senin, 15 Agustus 2022 – 12:23 WIB
Kantor Pupuk Kaltim. Foto dok Pupuk Kaltim

jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memainkan peranan penting dalam mendukung efisiensi sumber daya dan ekonomi sirkuler.

Dalam dialog bersama working group EDM, PKT memaparkan tentang “Sustainable Consumption and Production with Life Cycle Approaches”, tentang upaya-upaya efisiensi energi, yang telah dilakukan PKT dalam kegiatan operasionalnya.

BACA JUGA: Fokus Kembangkan Mitra Binaan UKM, Pupuk Indonesia Raih SME Enablers Award 2022

“Sebagai salah satu pondasi utama dalam roadmap 40 tahun kedua PKT yang akan fokus ke arah industri petrokimia yang berbasis renewable, efisiensi penggunaan energi menjadi sebuah hal yang penting dilakukan mengingat skala operasional kami sebagai produsen pupuk dan petrokimia terbesar di Asia Tenggara," ujar Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta.

Sejak 2017, PKT sudah mengalami penurunan konsumsi energi yang cukup signifikan berkat inisiatif Energy Conservation Program.

BACA JUGA: Berkat NPK Pelangi JOS PKT, Produktivitas Bawang Merah di Kintamani Naik 24 Persen

Sesuai dengan roadmap pertumbuhan kedua perusahaan, PKT terus berkomitmen menjalankan program konservasi energi sebagai salah satu pilar utama Growth Strategy perusahaan menuju industri hijau.

Dalam penerapan program konservasi energi tersebut, PKT membuat strategi menyeluruh yang berfokus pada tiga pilar utama:

BACA JUGA: Gelar Pelatihan Barista, Sahabat SandiUno Bantu Milenial Ciptakan Lapangan Kerja

1. Program Operasional

Penerapan new best practice dalam menekan ekses oksigen, pemeliharaan prediktif dan preventif pabrik berdasarkan ISO 55001, Pemantauan Online Penggunaan Energi Signifikan, serta pengadaan berdasarkan Life Cycle Assessment.

2. Program Investasi

Melakukan upgrade pada konverter Amoniak, pengadaan peralatan Baru: LP Amonia Scrubber, Tingkatkan Pompa ke Berbasis IE3.

3. Turn Around Program

Penggantian katalis yang lebih efisien, pembersihan kimia dan mekanis secara rutin, serta overhaul peralatan rotasi.

Selain ketiga pilar tersebut, PKT juga menerapkan sistem Smart Production yang merupakan proses digitalisasi dan integrasi data secara online dan menyeluruh.

Mulai dari monitoring performa pabrik (produksi, konsumsi energi, inventori dan operasional pabrik), kualitas dan stok produk, evaluasi kesehatan dan pemeliharaan aset, kinerja lingkungan, serta dilengkapi dengan sistem alarm.

Masing-masing lini ini dilengkapi dengan platform teknologi informasi yang dirancang khusus, yang terhubung dengan manajemen PKT untuk memudahkan pengambilan keputusan.

Implementasi dari kedua program tersebut membuahkan hasil yang cukup positif.

Data internal perusahaan mencatat total pengurangan emisi yang terjadi pada 2022 sudah mencapai 436.711 ton atau setara dengan emisi yang dikeluarkan oleh 94.937 mobil.

Sementara itu dari segi efisiensi energi, selama 2022 PKT telah berhasil mencapai 5.01% penghematan energi dan berhasil menyimpan energi hingga setara 141.000 MMBtu/tahun.

Selain upaya efisiensi energi, PKT memiliki target untuk mengurangi emisi gas karbon hingga 32,51% pada 2030, dan mencapai net zero emission di 2060.

"Harapan kami, ke depannya praktik-praktik ini selain menjadi upaya mengurangi jejak karbon, juga dapat memberikan dampak keberlanjutan dan multiplier effect positif, baik bagi perusahaan, masyarakat sekitar, maupun negara," seru Hanggara.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ponsel Terkena Najis? Begini Cara Menyucikannya


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler