Pupuk Kaltim Gandeng TNK dan Benih Baik Tanam 500 Ribu Bibit Mangrove

Selasa, 25 Juli 2023 – 21:22 WIB
Pupuk Kaltim berkolaborasi dengan Taman Nasional Kutai (TNK) dan Yayasan Benih Baik Indonesia (benihbaik.com), melakukan penanaman 500 ribu bibit mangrove yang berfokus di kawasan Timur Indonesia. Foto dok PKT

jpnn.com, BONTANG - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkolaborasi dengan Taman Nasional Kutai (TNK) dan Yayasan Benih Baik Indonesia (benihbaik.com), melakukan penanaman 500 ribu bibit mangrove yang berfokus di kawasan Timur Indonesia.

Kegiatan ini ditandai penanaman serentak di area konservasi Pupuk Kaltim di Telok Bangko, Kelurahan Loktuan Kota Bontang, Minggu (23/7).

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Raih SME Award 2023

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, menyampaikan Community Forest merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG), dengan mengedepankan aspek perbaikan lingkungan hingga pemberdayaan masyarakat, guna mencapai target dekarbonisasi dan net zero emission melalui inisiasi program secara berkesinambungan.

Community Forest juga langkah aktif Pupuk Kaltim dalam meningkatkan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan, dengan target 10 juta pohon pada 2030.

BACA JUGA: Twelve Squared Dukung Potensi Pasar Sport Tourism di Indonesia

Inisiasi ini telah berjalan satu tahun terakhir, menggandeng sejumlah pihak seperti Pemerintah Daerah hingga TNI untuk penanaman berbagai jenis bibit pohon di Indonesia.

“Dari target 10 juta pohon yang akan ditanam hingga 2030, sebanyak 6 juta diantaranya merupakan bibit mangrove dengan persebaran di berbagai wilayah bagian timur Indonesia,” ujar Rahmad Pribadi.

BACA JUGA: Begini Cara Menukar Sampah jadi Emas di Pegadaian

Khusus 500 ribu bibit mangrove yang kali ini direalisasikan, 300 ribu di antaranya akan ditanam di pesisir Kota Bontang sesuai kawasan yang ditetapkan Balai TNK, dan 100 ribu bibit di area konservasi Pupuk Kaltim di kawasan Telok Bangko.

Sementara untuk kolaborasi bersama Benih Baik Indonesia, Pupuk Kaltim tidak hanya menanam bibit mangrove, tapi juga buah-buahan jenis mangga harum manis dengan total realisasi sebanyak 110 ribu bibit yang tersebar di Provinsi NTT dan Papua Barat.

"Untuk mangrove akan ditanam masing-masing 25 ribu bibit di Lembata dan Alor NTT, serta 50 ribu bibit di Sorong Papua Barat. Sementara untuk pohon mangga, ditanam sebanyak 10 ribu bibit di Kupang NTT," jelas Rahmad.

Perluasan mangrove Community Forest ditarget mencapai 1 juta pohon dalam satu tahun, sehingga realisasi 6 juta bibit mampu tercapai dengan kesinambungan penanaman hingga 2030. Dan dari penanaman kali ini, Pupuk Kaltim pun menargetkan carbon offset antara 50 - 200 ribu ton CO2 per tahun, sesuai dengan roadmap dekarbonisasi yang dijalankan perusahaan.

Founder Benih Baik Indonesia Andy F Noya, mengatakan community forest menjadi momentum bersama dalam mendorong perbaikan lingkungan dan menekan emisi karbon, disamping upaya meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan yang dilakukan.

"Hal ini penting untuk dijalankan secara kontinyu, mengingat manfaat yang dihasilkan tidak hanya bagi lingkungan tapi juga masyarakat dari sisi ekonomi dan pemberdayaan," ucap Andy.

Andy F Noya pun menilai community forest menjadi bukti konkret Pupuk Kaltim dalam mendukung pemerataan, tidak hanya dari sisi pembangunan tapi juga upaya perbaikan lingkungan hingga peningkatan ekonomi masyarakat.

Hal ini melihat realisasi yang dilaksanakan Pupuk Kaltim tidak hanya berfokus pada wilayah bagian barat, tapi juga menyasar kawasan timur Indonesia.

Wali Kota Bontang Basri Rase, turut mengapresiasi dukungan community forest yang digagas Pupuk Kaltim terhadap perbaikan lingkungan, dengan tetap memperhatikan aspek pemberdayaan bagi masyarakat.

Menurut dia, penanaman mangrove kali ini wujud komitmen Pupuk Kaltim membantu pemerintah dalam pelestarian kawasan, di mana Kota Bontang dengan 70 persen perairan membutuhkan keberadaan ekosistem mangrove untuk penahan abrasi, disamping fungsinya sebagai penyerap karbondioksida.

"Selain itu masyarakat turut mendapat manfaat dari pemberdayaan pengelolaan mangrove hingga mampu menciptakan berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi dan berdampak terhadap kesejahteraan," tutur Basri Rase.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadirkan Inovasi Kitosan, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan AREA 2023


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler