“Petani mengeluhkan ketersediaan pupuk khususnya jenis urea bersubsidi dan SP36, dimana jenis pupuk ini paling dicari petani,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Kabupaten OKUT, Andy Saiban,SH, Sabtu (8/12).
Andy berharap, pihak PT Pusri dapat melihat tingkat kebutuhan pupuk ini. Karena, kelangkaan sendiri justru terjadi di tingkat distributor. Jika kondisi ini berlarut-larut, tentunya sangat membebani petani yang sudah menggarap dan melakukan musim tanam.
“Wajar saja kalau petani cemas, soalnya pupuk ini sangat dibutuhkan mereka pada usia tanam saat ini. Oleh karenanya, harus ada upaya dari instansi terkait agar
pasokan pupuk ini normal,” terang Andy.
Sementara itu, Kepala Pemasaran PT Pusri untuk Tiga OKU, Sobirin mengungkapkan, kelangkaan pupuk jenis urea bersubsidi dan SP36 terjadi lantaran ada penambahan alokasi di daerah tersebut, saat ini masih di tingkat Dinas Tanaman Pangan dan Holtikutura (TPH). “Sehingga para distributor belum melakukan
penebusan, itulah yang mengakibatkan terganggunya ketersediaan pupuk di sana,” paparnya.
Tapi, petani tak perlu khawatir sebab, pekan depan sudah normal. Apalagi, saat ini masih dalam proses penebusan. Tentunya, ketersediaan akan pupuk ini akan cukup hingga musim tanam ini. “Kita cukup untuk kebutuhan pupuk, tinggal proses penebusan oleh distributor,” katanya. (asa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerimaan Pajak Kalsel Menurun
Redaktur : Tim Redaksi