Purnawirawan Polri Ini Bantah Bakal Ikut Aksi 22 Mei

Senin, 20 Mei 2019 – 23:57 WIB
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor KPU dan Kantor Bawaslu RI, Jumat (3/5). Foto: Dok. PMII

jpnn.com, JAKARTA - Pensiunan perwira tinggi (Pati) Polri, Irjen (purnawirawan) Amir Hasan Sidik membantah akan ikut dalam Aksi 22 Mei di depan Gedung KPU. Mantan widyaiswara utama Sespim Polri ini mengaku hanya mendapat undangan buka puasa bersama sejumlah purnawirawan.

“Saya diundang iya, tapi saya tidak datang. Saya diundang untuk buka puasa bersama di hotel apa gitu tadinya, saya bilang saya tidak bisa hadir,” kata Amir saat dihubungi wartawan, Senin (20/5).

BACA JUGA: Ikatan Pelajar NU Minta Masyarakat tak Terpancing Aksi 22 Mei

“Yang mengundang saya pun tidak jelas, hanya ditanya nanti malam berkenan hadir tidak? Apa itu? Buka puasa bersama. Oh saya tidak bisa, jawaban saya begitu saja. Saya juga baru pulang dari Kuala Lumpur, sekarang di luar kota,” ujarnya.

Sebelumnya, beredar nama sebelas purnawirawan Polri yang disebut akan ikut Aksi 22 Mei. Mereka di antaranya Irjen Pol (Purn) Bambang Abimnanyu, Irjen Pol (Purn) Wisjnu Atmo, Irjen Pol (Purn) Amir Hasan Sidik, Irjen Pol (Purn) Hidayat Fabanyo, Brigjen Pol (Purn) Roby Tasmaya, Brigjen Pol (Purn) Arie Subowo, Brigjen Pol (Purn) Sofyan, Brigjen Pol (Purn) Juhandono, Brigjen Pol (Purn) Heru Ismono, Komjen Pol (Purn) Mohammad Sofjan Jacoeb, dan Komjen (Purn) Nugroho Djajusman.

BACA JUGA: Anggap Aksi 22 Mei Bukan Solusi, Hima Persis DKI Suarakan Jalur Konstitusi

BACA JUGA: Ikatan Pelajar NU Minta Masyarakat tak Terpancing Aksi 22 Mei

Amir sendiri baru mengetahui soal daftar yang memuat namanya tersebut. Padahal, Amir sudah menolak hadir. “Saya bilang tidak bisa hadir, tiba-tiba beredar nama saya akan hadir, ya itu urusan orang lah. Nah, kalau saya tidak datang, orang undangan sudah disebar dan nama Amir ada di situ bisa saja kan,” ujarnya.

BACA JUGA: 22 Mei, Polda Himbau Warga Jabar Sebaiknya Berdoa

Di samping itu, Amir tidak mau ikut acara buka puasa bersama karena alasan lain yakni pertimbangan salat tarawih. Menurut dia, biasanya orang akhirnya tidak bisa salat tarawih ketika ada acara buka puasa bersama.

“Saya pengalaman, makanya saya tidak pernah mau diajak buka puasa bersama. Jangan kan diajak oleh orang lain, keluarga saja kalau yang ngajak buka puasa, hayo buka puasa di rumah Papa saja habis itu kita salat bareng,” tandasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto PDIP Sebut Tak Ada yang Perlu Ditakuti Pada 22 Mei


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler