Purnomo : Subsidi BBM 2008 Overload

Senin, 27 Oktober 2008 – 16:46 WIB
JAKARTA - Realisasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari Januari hingga Oktober 2008 sudah melebihi anggaran dalam APBN-Perubahan 2008Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro dalam rapat kerja dengan komisi VII DPR di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin, (27/10)

BACA JUGA: Konsumsi BBM 2008 Lampaui APBN

"Kita over subsidi BBM di APBN-P sekirtar 4 triliun,"katanya.

Menurutnya, Alokasi dalam APBN-P 2008, pemerintah mempersiapkan dana untuk subsidi BBM sebesar Rp126,82 triliun
Sementara menurut catatan pemerintah, realiasi subsidi BBM hingga Oktober tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp130,9 triliun

BACA JUGA: 2010, Tarif Dasar Listrik Naik 30%

Sementara Total subsidi hingga bulan Oktober saja telah melebihi alokasi APBN-P 2008 lebih kurang 4 triliun rupiah.

Didalam APBN-P 2008 pemerintah telah menetapkan kuota volume BBM bersubsidi sebesar 35,5 juta kiloliter
Meskipun dalam realisasi volume APBN-P dari Januari hingga Oktober 2008 baru mencapai 29,7 juta kiloliter

BACA JUGA: Pemerintah Siap Turunkan Harga BBM

Padahal perkiraan pemerintah realisasi volume APBN-P hingga akhir tahun ini bisa mencapai 39,3 juta kiloliter"Kekurangan subsidinya nanti bisa diambilkan dari kelebihan penerimaan migas", sambungnya.

Menurut Purnomo,pemerintah akan menutupi kekurangan subsidi BBM dan Elpiji untuk dua bulan kedepan dengan mengambil kelebihan dari penerimaan migasJika ICP (Indonesia Crudel Price) rata-rata tahun ini 105 dolar AS per barel, maka bisa menutupi kekurangan subsidi sebesar 30 triliun rupiah.

Kelebihan subsidi itu, kata dia, disebabkan meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi"Tampaknya sebagian masyarakat dan industri mengalihkan konsumsi ke bahan bahan bakar bersubsidi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak Mei lalu," ujarnya.

Selain itu, purnomo juga mengatakan, kelebihan dana subsidi tersebut masih bisa ditalangi dari resiko fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan sebesar Rp 8,2 triliunNamun, resiko fiskal ini pun hanya bisa menopang jika harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) Oktober hingga Desember 2008 hanya sebesar 75 dolar AS per barel.

Ditambahkan, Departemen yang dipimpinnya sudah membuat simulasi pengaruh harga minyak mentah terhadap besaran subsidi hingga akhir 2008Hasilnya, konsumsi subsidi lebih kecil dari yang dianggarkan jika ICP tiga bulan terakhir tahun ini hanya sebesar 40 dolar AS per barelSedangkan resiko fiskal hanya bisa menopang jika ICP Oktober-Desember 2008 sebesar 60 dolar AS per barel"Sekarang ini ICP sementara per 24 Oktober 2008 sebesar 73,9 dolar AS," katanya.(wid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Bantu Pengusaha Hindari PHK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler