Purnomo Tak Mau Pertamina Seperti Petronas

Selasa, 03 Februari 2009 – 17:53 WIB

JAKARTA – Tinggal beberapa hari duduk di kursi Direktur Utama Pertamina, Arie H Soemarno masih berobsesi menjadikan Pertamina seperti Petronas di MalaysiaNamun justru keinginan itu ditentang Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro.

Berbicara pada diskusi Agenda 23 yang mengangkat tema Security Energy as a Key to Domestic Growth di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (3/2), Purnomo menegaskan bahwa dirinya adalah pihak yang sangat menentang jika Pertamina harus disamakan dengan Petronas

BACA JUGA: Sutanto Diusulkan Jadi Dirut Pertamina

Alasannya, jika Pertamina mengekor Petronas justru menjadi langkah mundur.

“Saya adalah orang yang sangat menentang, karena Petronas itu seperti Pertamina jaman dulu
Petronas sekarang sudah mengeluh karena diminta membiayai segala macam proyek seperti sirkuti Sepang, Petronas Tower dari stainless dan juga KLIA (Kuala Lumpur International Airport),” ujar Purnomo dalam diskusi yang juga dihadiri Dirut Pertamina Arie H Soemarno itu.

Sebagai orang yang bergelut selama 40 tahun di bisnis energi, Purnomo menilai hal itu tidak sehat sehingga dirinya sangat menentang jika Pertamina harus kembali ke belakang dengan membiayai segala macam proyek yang tidak berhubungan dengan kebijakan energi nasional

BACA JUGA: Diharapkan Bisa Membuka Peluang

”Dulu kan semuanya dibangun dengan uang Pertamina,” ucapnya.

Purnomo menambahkan, saat ini Petronas sudah mulai mengeluh karena diminta pemerintah Malaysia membiayai segala macam proyek yang terkesan wah
“Pan Sri (Direktur Utama Petronas Pan Sri Dato Sri Mohammad Hasan Marican) sudah mengeluh terus ke saya

BACA JUGA: Inflasi Kembali ke Satu Digit Lagi

Petronas malah seperti Pertamina jaman dulu,” tandasnya.

Sedangkan Arie H Soemarno menegaskan, obsesinya menjadikan Pertamina sekaliber Petronas adalah dalam hal kewajiban bisnisPertamina, katanya, selayaknya tidak memiliki kewajiban setor ke pemerintah selain dari pajak sehingga uang hasil usaha dapat digunakan untuk memperluas bisnis.

“Petronas saja produksi migas di luar nageri sudah hamper menyamai produksi domestiknyaPak Menteri, yang saya inginkan Pertamina seperti Petronas itu dalam hal bisnisnya, bukan public service obligation (PSO) yang diwajibkan pemerintah,” cetusnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nokia Kaji Bangun Pabrik di Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler