jpnn.com, SAMARINDA - Pusamania, suporter fanatik Borneo FC merespons dingin terseretnya nama klub kesayangan mereka terkait penyuapan dalam kasus pengaturan skor.
Selagi belum terbukti, pendukung yang identik dengan warna oranye ini fokus memotivasi tim selama turnamen pramusim.
BACA JUGA: Fabio Lopez Impikan Atmosfer Maguwoharjo Terjadi di Stadion Segiri
Dirigen Pusamania Arifin belum bisa berkomentar banyak soal penyuapan. Dia menuturkan, suporter masih menikmati euporia lolosnya Borneo FC ke delapan besar Piala Indonesia 2018-2019. "Semua masih isu. Jadi belum ada tanggapan," ujar Arifin.
Sejak beberapa pengurus PSSI dibekuk pihak aparat, isu juara setting-an dan jatah promosi dari Liga 2 ke Liga 1 santer beredar. Arifin selaku suporter pun mengaku, tak kaget lantaran informasi tersebut ramai dibicarakan publik.
BACA JUGA: Kok Jokdri Masih Menghirup Udara Bebas? Ini Kata Satgas Antimafia Bola
"Kalau semua benar, kami tentu kecewa. Kami harap, ke depannya jauh lebih baik dan bersih dari mafia. Kami juga mendukung langkah Satgas Antimafia Bola Polri," imbuhnya.
Sedangkan terkait Borneo FC bersih atau tidak, Arifin kembali bergumam. Dia menegaskan, Pusamania fokus memberi dukungan ke tim agar semua target tercapai.
BACA JUGA: Uang Sitaan dari Apartemen Jokdri Tak Semua Terkait Suap Pengaturan Skor
"Kami mau konsentrasi tim tak terganggu dengan isu yang kebenarannya belum terbukti," tambah Arifin.
Sementara dari kubu Borneo FC, manajemen belum memberikan klarifikasi secara gamblang. General Manager Borneo FC, Firman Ahmadi justru bingung dengan adanya isu yang beredar.
"Penyuapan kapan dan di mana? Selama saya di Borneo FC, kami murni berjuang secara bersih," tegas Firman.
Ditemui terpisah, Chief Marketing Officer Borneo FC, Novi Umar tak ambil pusing dengan tudingan-tudingan yang mengemuka. Dia menolak timnya disebut terlibat pengaturan skor.
Bisnis judi bola memang sudah rahasia umum. Namun, praktik pengaturan oleh mafia bola, adalah urusan luar lapangan. Tim tak tahu-menahu dan hanya fokus bertanding.
“Kita enggak pernah tahu seandainya ada mafia bola yang mengatur. Kalau kemudian nama kami disebut, itu atas dasar apa?” sebut Novi Umar.
Menurutnya, tudingan pengaturan laga kontra PSM musim lalu, bukanlah hal yang bisa diterima. Nyatanya, Borneo FC kalah setiap bertemu tim asal Makassar itu di Liga 1 musim lalu. “Kalau kami benar mengatur pertandingan, otomatis kami menang,” tambah Novi. (*/abi/is/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Berstatus Tersangka, Joko Driyono Ngaku Tengah Menghitung Hari
Redaktur & Reporter : Budi