Pusat Cairkan Dana Rehab dan Rekon Wasior

Total Rp 239 M Untuk Bangun Rumah

Minggu, 19 Februari 2012 – 02:28 WIB

MANOKWARI - Pemerintah pusat akan segera mencairkan dana tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pembangunan Wasior pascabencana banjir bandang 4 Oktober 2010 lalu. Bupati Teluk Wondama,Drs Alberth H Torey mengatakan,pencairan dana rekonstruksi dan rehabilitas ini akan dilakukan dalam 3 tahap. Pencairan tahap pertama akan dimulai besok, Senin (20/2).
   
Bupati mengatatakan,dengan pencairan dana bencana alam ini,maka pembangunan kembali rumah-rumah warga yang hancur dilanda banjir bandang serta fasilitas umumnya lainya akan dibangun. Diminta pula kepada instansi yang mengelola,dapat menggunakan dana sesuai peruntukkannya. ‘’Ada dana yang cukup besar,Senin besok (20/2) sudah dicairkan. Mari kita gunakan dana ini dengan baik,’’ tandas Bupati kepada wartawan usai meninjau KM Gorano Bintang di pelabuhan Wasior.
   
Dana rekonstruksi dan pembangunan pasca bencana banjir bandang sebesar Rp 239 miliar dengan rincian Rp 156,6 m ditangani Kabupaten Teluk Wondama dan Rp 84 miliar menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Papua Barat. Dana Rp 156,6 m yang ditangani Pemkab Teluk Wondama akan digunakan untuk membangun rumah warga banyak 965 unit tipe 36,pembangunan inftrastruktur jalan dan jembatan. Sedangkan dana yang dikelola Pemprov Papua Barat digunakan untuk normalisasi sungai.
   
Pencairan dana dilakukan secara bertahap,pertama sebesar 25 persen,tahap kedua 50 persen dan tahap ketiga 25 persen. Pencairan dana tahap kedua dan ketiga sangat tergantung pada penyerapan dana tahap sebelumnya.
   
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Teluk Wondama,Tony Marani kepada wartawan menambahkan,persiapan untuk membangun rumah korban banjir bandang ini telah dilakukan. Lokasi pembangunan telah dipersihkan serta telah dibuatkan patok-patok. Sehingga,setelah dana tahap pertama dicairkan,maka akan langsung aksen di lapangan.
   
Dalam pembangunan rumah korban bencana banjir bandang ini,pemerintah menerapkan 3 pendekatan,yakni membangun di lokasi yang disediakan pemerintah,di tanah warga dan tanah kelompok warga. ‘’Kita tinggal koordinasi,kalau ada warga yang ingin dibangun di tanahnya,maka kita akan bangunkan. Demikian pula bila ada satu kelompok keluarga punya tanah adat,bisa dibangun di situ,’’ tukasnya lagi.
   
Pemkab Teluk Wondama bersama BPS (Badan Pusat Statistik) akan mendata kembali korban banjir bandang. Sebab menurut Marani,ada sebagian  yang sudah pulang ke kampung halaman. Bila tidak ingin kembali ke Wasior,maka pembangunan rumah dapat dikurangi dan dananya dapat dialihkan untuk kebutuhan lain.’’Seperti warga asal Sulawesi Tenggara,sudah banyak yang pulang. Kita akan koordinasi dengan kepala sukunya,apakah mereka ini masih mau kembali ke Wasior atau tidak,’’ tukas Marani,menambahkan data awal korban bencana banjir bandang sekitar 1.000 kepala keluarga.
   
Ditambahkan,sebenarnya alokasi dana rekonstruksi dan rehabilitas ini masuk dalam DIPA  2011 dan penandatanganan MoU November 2011. Namun tak jelas alasannya,dana ini baru akan dicairkan diakhir Februari 2012.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... APBD untuk Asrama Mahasiswa di Kairo Langgar Aturan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler