JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendukung penyelenggaraan Mentawai International Pro Surf Competition 2013 yang akan diselenggarakan asosiasi surfing Asia (Asian Surf Champion/ ASC) pada tanggal 21 hingga 29 April 2013, di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat menggelar konferensi pers bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf, Esthy Reko Astuty, di gedung Sapta Pesona, kantor Kemenparekraf, Jakarta, Kamis (11/4).
"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kemenparekraf mendukung Mentawai International Pro Surf Competition 2013 sebagai salah satu upaya melepaskan Kabupaten Kepulauan Mentawai dari salah satu kabupaten tertinggal di Indonesia," kata Irwan Prayitno.
Bahkan kata dia, Pemprov Sumbar sesuai dengan kapasitasnya telah pula mengantongi izin dari Kementerian Kehutanan untuk menggunakan sebagian dari Taman Nasional Siberut sebagai salah satu objek wisata berikut anggaran untuk pembangun infrastrukturnya sebanyak Rp1,2 triliun.
"Dana tersebut sudah ada di Pemprov Sumbar dan menunggu SK peluncuran dari Kemenkeu," tegas Irwan Prayitno.
Di tempat yang sama, Esthy Reko Astuty mengatakan event ini merupakan wujud eksistensi Kepulauan Mentawai sebagai daerah tujuan wisata selancar dunia sekaligus bermanfaat untuk berkembangnya industri kerajinan rakyat, perdagangan usaha kecil/menengah serta jasa industri pariwisata.
Dijelaskannya, International Pro Surf Competition 2013 di Mentawai akan diikuti oleh 43 peselancar terdiri dari 16 peselancar tingkat Asia, 4 peselancar dari Tim Rider Ripcurl, 3 peselancar undangan pe-surfing dunia dan 20 peselancar lokal dari Mentawai.
Potensi kepariwisataan Mentawai cukup lengkap karena memiliki pegunungan, ratusan flora dan fauna endemik, air terjun, danau, sungai dan laut. "Di laut sendiri tersedia 70 lebih spot surfing, 33 areal diving dan 38 lokasi pemancingan terfavorit," ujar Esthy.
Lebih 95 persen wisatawan mancanegara ke Mentawai berasal dari wisatawan surfing dengan lama tinggal per satu orang antara 10 hingga 15 hari dan sebagian besar mereka akan kembali ke Mentawai dua sampai tiga kali selama 8 bulan musim surfing dalam satu tahun. Angka kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2012 mencapai 4560 orang, sementara tahun 2011 tercatat sebanyak 4010 turis.
"Berdasarkan data Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kepulauan Mentawai, rata-rata pengeluaran turis mancanegara pertahun di tahun 2012 berkisar Rp57 miliar. Sedangkan di tahun 2011 sebesar Rp50 miliar lebih," ungkap Esthy.
Terakhir dikatakannya, untuk sarana penunjang pariwisata di Mentawai, saat ini sudah ada lebih dari 14 hotel resort berstandar internasional yang dibangun oleh investor asing dan lokal dan tersedia kapal surfing sebanayak 40 unit. (fas/jpnn)
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat menggelar konferensi pers bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf, Esthy Reko Astuty, di gedung Sapta Pesona, kantor Kemenparekraf, Jakarta, Kamis (11/4).
"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kemenparekraf mendukung Mentawai International Pro Surf Competition 2013 sebagai salah satu upaya melepaskan Kabupaten Kepulauan Mentawai dari salah satu kabupaten tertinggal di Indonesia," kata Irwan Prayitno.
Bahkan kata dia, Pemprov Sumbar sesuai dengan kapasitasnya telah pula mengantongi izin dari Kementerian Kehutanan untuk menggunakan sebagian dari Taman Nasional Siberut sebagai salah satu objek wisata berikut anggaran untuk pembangun infrastrukturnya sebanyak Rp1,2 triliun.
"Dana tersebut sudah ada di Pemprov Sumbar dan menunggu SK peluncuran dari Kemenkeu," tegas Irwan Prayitno.
Di tempat yang sama, Esthy Reko Astuty mengatakan event ini merupakan wujud eksistensi Kepulauan Mentawai sebagai daerah tujuan wisata selancar dunia sekaligus bermanfaat untuk berkembangnya industri kerajinan rakyat, perdagangan usaha kecil/menengah serta jasa industri pariwisata.
Dijelaskannya, International Pro Surf Competition 2013 di Mentawai akan diikuti oleh 43 peselancar terdiri dari 16 peselancar tingkat Asia, 4 peselancar dari Tim Rider Ripcurl, 3 peselancar undangan pe-surfing dunia dan 20 peselancar lokal dari Mentawai.
Potensi kepariwisataan Mentawai cukup lengkap karena memiliki pegunungan, ratusan flora dan fauna endemik, air terjun, danau, sungai dan laut. "Di laut sendiri tersedia 70 lebih spot surfing, 33 areal diving dan 38 lokasi pemancingan terfavorit," ujar Esthy.
Lebih 95 persen wisatawan mancanegara ke Mentawai berasal dari wisatawan surfing dengan lama tinggal per satu orang antara 10 hingga 15 hari dan sebagian besar mereka akan kembali ke Mentawai dua sampai tiga kali selama 8 bulan musim surfing dalam satu tahun. Angka kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2012 mencapai 4560 orang, sementara tahun 2011 tercatat sebanyak 4010 turis.
"Berdasarkan data Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kepulauan Mentawai, rata-rata pengeluaran turis mancanegara pertahun di tahun 2012 berkisar Rp57 miliar. Sedangkan di tahun 2011 sebesar Rp50 miliar lebih," ungkap Esthy.
Terakhir dikatakannya, untuk sarana penunjang pariwisata di Mentawai, saat ini sudah ada lebih dari 14 hotel resort berstandar internasional yang dibangun oleh investor asing dan lokal dan tersedia kapal surfing sebanayak 40 unit. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AL Siap Bantu Eskavasi Gunung Padang
Redaktur : Tim Redaksi