JAKARTA - Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal, Risfan mengatakan Pemerintah Pusat harus memberikan perhatian yang serius terhadap daerah-daerah yang rawan bencana. Apalagi daerah yang memiliki potensi di sektor pertanian, pertambangan, perkebunan seperti Mandailing Natal.
"Namun dari potensi yang ada terdapat suatu masalah yaitu terdapatnya daerah-daerah rawan bencana berupa banjir, longsor, abrasi pantai, tsunami dan gempa bumi," kata Risfan kepada wartawan, Senin (16/4).
Dijelaskan Risfan, daerah yang berpotensi rawan banjir khususnya di Mandailing Natal melingkupi Kecamatan Panyabungan, Siabu, Naga Juang, Panyabungan Utara, Hutabargot, Kotanopan, Batang Natal, Rantobaek, Natal, Muara Batang Gadis. Yang rawan terjadi Longsor adalah, Kec. Panyabungan Timur, Kotanopan, Muara Sipongi, Pakantan, Batang Natal, Muara Batang Gadis. "Ada daerah yang sangat rawan terjadi Tsunami, yaitu Kecamatan Natal, Muara Batang Gadi, dan Batahan," paparnya.
Risfan pun mendesak agar pemerintah pusat untuk memperhatikan nasib rakyat dan kondisi daerah tersebut. Karena menurutnya, Kabupaten Mandailing Natal ini sudah terlalu genting dan segera dilakukan kegiatan.
Pembangunan sarana dan prasarana penunjang yang harus dilakukan, yaitu pembangunan jalan dan jembatan evakuasi, pembangunan gedung penyelemat (Sehlter). Normalisasi dan perkuatan tebing sungai, pemetaan wilayah rawan bencana.
Selanjutanya Risfan juga mendesak agar Peningkatan Kapasitas SDM dalam Mitigasi dan penanggulangan Bencana. Selain itu penanganan pascabencana, Pembangunan Kembali Jembatan, Pembangunan Gedung dan Fasilitas Perkantoran dan Pengadaan peralatan dan Operasional
"Anehnya pemerintah pusat sampai saat ini tidak memperhatikan kenyataan di lapangan, sehingga Kabupaten Mandailing Natal semakin terpuruk," tandasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosialisasi e-KTP Sampai ke Arisan
Redaktur : Tim Redaksi