jpnn.com, JAKARTA - Pusat Investasi Pemerintah (PIP) menilai peran UMKM termasuk usaha ultra mikro mencapai 64,2 juta dengan kontribusi sebesar 61,07 persen terhadap PDB Indonesia.
Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah mengatakan UMKM mampu menyerap 97 persen total tenaga kerja, dan sekitar 60 persen dari total investasi di Indonesia.
BACA JUGA: Bangun Semangat UMKM, Komunitas Binaan Airlangga Hartarto Keliling Jabar
"PIP sebagai salah satu lembaga yang mendukung perkembangan usaha ultra mikro di Indonesia ikut berupaya menggerakkan ekonomi di sektor mikro dan ultra mikro agar bisa meningkat dan berkembang," ujar Ririn dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (14/12).
Menurut Ririn, akhir Agustus lalu, PIP meluncurkan kampanye “Bersama Sahabat-UMi Bangkit”.
BACA JUGA: Bea Cukai Lakukan Asistensi ke Pelaku UMKM untuk Ekspor Produknya
Kampanye itu, lanjut Ririn, terdiri dari beberapa program pendukung. Seluruh program ini dilakukan untuk membantu mendorong pelaku UMKM agar bisa tetap bertahan di masa pandemi.
“Melalui kampanye ini, kami telah membentuk ekosistem UMi yang bertujuan untuk mendorong peningkatan dan pendampingan usaha khususnya di segmen usaha mikro dan Ultra Mikro (UMi)," bebernya.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Dorong UMKM Jateng Kebut Digital Marketing
Ririn menjelaskan ekosistem UMi tersebut antara lain Wadah Usaha UMi, Inkubasi UMi, serta rencana ekosistem Kampung UMi yang akan dilakukan tahun depan.
Ekosistem UMi ini dilakukan di beberapa daerah antara lain di Ternate, Maluku Utara, Majalengka, Bandung Barat, Jawa Barat, Malang, Jawa Timur.
"Program ini dinilai terbukti memberikan hasil positif bagi para pelaku usaha ultra mikro di lokasi masing-masing," ucap Ririn.
Ririn menjelaskan program Wadah Usaha UMi memberikan lapak usaha dengan biaya sewa yang lebih murah kepada para pelaku usaha ultra mikro di Ternate dan Maluku Utara.
Salah satu pelaku usaha ultra mikro di Ternate Rahma Kharie mengatakan usaha Tahu Tuna miliknya bisa terus bertahan berkat bantuan PIP yang disalurkan melalui Wadah Usaha UMi.
Selain itu, dia mendapatkan beberapa masukan untuk membantunya mengembangkan usaha Tahu Tuna.
Program Inkubasi UMi yang dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Timur membantu para debitur dalam pinjaman dan pengetahuan teknis.
Hasilnya, para debitur bisa meningkatkan usaha mereka.
Pelaku usaha warung Seblak Mak Ai di Majalengka, Jawa Barat Ai Khodijah mengatakan program Inkubasi UMi membantunya mengembangkan usaha.
Selain menjual Seblak, saat ini dirinya sudah mulai mempromosikan jualannya tidak hanya berjualan langsung, tetapi online.
Ai juga telah menambah variasi produk yang dijual dengan didukung perbaikan sanitasi warung yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Peningkatan omzet hingga dua kali lipat setelah adanya pendampingan Inkubasi UMi," kata Ai.
Selain Ai, debitur UMi lainnya di Majalengka yang mendapatkan program Inkubasi UMi adalah Nia Anriani.
Dia membantu suaminya dalam berjualan Siomay Sinar Rejeki. Awalnya, Nia dan suami hanya berjualan menggunakan gerobak motor yang digunakan berkeliling kampung.
Namun, setelah adanya pendampingan mereka dapat membuat satu gerobak permanen dan menambah varian produk yang dijual yaitu batagor.
Hal itu membuat omzet meningkat.
"Omzet usaha awalnya per bulan adalah Rp 7,7 juta. Setelah menjadi bagian dari program Inkubasi UMi, usaha mereka pun meningkat hingga meraih omset Rp 9,9 juta per bulan," ujar Nia.
Direktur Kerja Sama Pembiayaan dan Pendanaan PIP Muhammad Yusuf mengatakan pihaknya akan terus menyediakan layanan pinjaman yang mudah dan cepat bagi pelaku usaha ultra mikro di seluruh Indonesia, termasuk berbagai pendampingan dan pelatihan yang diperlukan oleh para pelaku usaha.
Hal ini sejalan dengan misi PIP untuk menjadi koordinator pendanaan pembiayaan ultra mikro yang profesional dan kredibel.
"Hingga akhir November 2021, Pusat Investasi Pemerintah telah menyalurkan Rp 17,89 triliun pinjaman ultra mikro (UMi) kepada lebih dari 5,3 juta orang debitur," ungkap Ririn.
Adapun sebaran pinjaman terbanyak berada di pulau Jawa dengan jumlah Rp 12,57 triliun dan 3,7 juta debitur, diikuti Sumatera, Bali- Nusa Tenggara dan Sulawesi masing-masing dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 3,15 triliun, Rp 764 miliar dan Rp 760 miliar.
Yusuf mengatakan untuk tahun depan, PIP menargetkan dapat menyalurkan pinjaman sebesar Rp 7,2 triliun dan debitur sebanyak 2 juta orang. (mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Dorong UMKM Tembus ke Pasar Internasional
Redaktur & Reporter : Elvi Robia