Pusdiklat Kemendikbud Latih 60 Pejabat, Tidak Banyak Teori

Sabtu, 03 Agustus 2019 – 00:05 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy didampingi Kepala LAN dan Sesjen Kemendikbud diapit para peserta PKN Tingkat II Angkatan ke 6 Tahun 2019. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy melepas 60 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan ke 6 Tahun 2019 bagi para pejabat eselon dua dan tiga di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud, Sawangan, Depok, Jumat (2/8).

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto yang juga tim pelaksana PKN tingkat II, mengungkapkan, tahun sebelumnya Pusdiklat Kemendikbud dianugerahi sebagai Pusdiklat terbaik dalam pemanfaatan teknologi informasi (IT).

BACA JUGA: Imbauan Penting Mendikbud Muhadjir Effendy untuk Calon Guru

“Selamat kepada semua kawan-kawan di kementerian. Ini merupakan kesempatan pertama, PKN Tingkat II di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diselenggarakan dengan menggunakan metode kurikulum baru,” lanjutnya.

Dalam sambutannya, Adi menjelaskan, tujuan dari pelatihan ini agar para pemangku kebijakan di kementerian dan lembaga mampu melakukan perubahan. Selain itu, agar kinerja pemerintah dalam menjalankan berbagai program dan kebijakan semakin lebih baik lagi.

BACA JUGA: 26 Sekolah di Batang Hari Berhasil Berbenah lewat Program PINTAR

“Pertama tentu teman-teman harus tahu, harus mampu memetakan setiap masalah di dalam organisasi. Makanya kenapa di dalam usulan proyek perubahan, langkah pertama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam melakukan perubahan adalah penguasaan masalah. Makanya kami ajarkan memetakan masalah, tidak mungkin kita bisa membuat suatu terobosan, memberikan solusi yang baik, kalau tidak tahu masalah organisasi,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Adi, para peserta yang hadir pada pelatihan kepemimpinan ini adalah para pemimpin yang tahu permasalahan dan mampu mencari solusinya serta melakukan terobosan dalam menyelesaikan masalah.

BACA JUGA: Menteri Nasir Ingin Banyak Profesor di Bawah 40 Tahun

“Setelah tahu masalah, tentu merumuskan solusi, terobosan, inovasi penyelesaian terhadap masalah-masalah, dan sampai akhirnya kawan-kawan semua memiliki program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang terhadap proses perubahan,” ungkapnya.

Adi menambahkan, metode pembelajaran kepemimpinan yang diterapkan pada PKN Tingkat II bukan dengan memberikan banyak teori tetapi mengajak para peserta melakukan berbagai perubahan. “Kita punya pengalaman, mengalami sendiri, dan saya yakin itu akan bisa menjadi internalisasi dan menjadi memori dalam proses pembelajaran kita semua,” tambahnya.

Sementara Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, menyampaikan, kemampuan memimpin, integritas dalam mengelola sumberdaya serta pemanfaatan teknologi, merupakan kunci keberhasilan bagi pejabat Pimpinan Pratama untuk membangun organisasi yang adaptif, tanggap, juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA: Usai Bertemu Jokowi, Baiq Nuril: Beliau Tanya Saya Masih Bekerja atau Berhenti

PKN Tingkat II yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan LAN Nomor 2 Tahun 2019, diikuti 60 peserta dari berbagai instansi, 30 orang di antaranya dari Kemendikbud dan 30 orang lainnya berasal dari kementerian/lembaga lainnya.

Yakni Kemenristek Dikti (11 orang), Kementerian PPN/Bappenas (2 orang), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (4 orang), Kementerian Tenaga Kerja (1 orang), Kejaksanan Agung (1 orang), BATAN (1 orang), Mahkamah Agung (1 orang); POLRI (5 orang), LAN (2 orang), Pemkab Rejang Lebong (1 orang), dan Pemkot Cimahi (1 orang).

Dari ke-60 peserta tersebut, Didik melaporkan bahwa ada satu peserta ditunda kelulusannya karena melaksanakan ibadah haji, sehingga jadwal penilaian akhir akan dijadwalkan kembali. Selain itu, satu peserta diminta untuk memperbaiki proyek perubahannya, meskipun demikian tetap diluluskan.

Melalui judul proyek perubahan “Penguatan Sistem Perencanaan dan Penganggaran untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan”, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kemendikbud, Suharti, dinyatakan sebagai peserta terbaik.

PKN Tingkat II Angkatan 6, merupakan pertama kali diselenggarakan Pusdiklat Kemendikbud, kegiatan ini berlangsung selama 18 minggu, dimulai pada 8 April sampai 2 Agustus 2019. PKN tingkat II menerapkan pola pembelajaran on dan off kampus. Selama 27 hari pelatihan, pembelajaran dilaksanakan di dalam kampus, sedangkan sisanya selama 74 hari pembelajaran dilaksanakan di luar kampus. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Juara Gala Siswa Indonesia Bakal Dikirim ke Klub Ternama Level Dunia


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler