jpnn.com, JAKARTA - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menerjunkan kapal survei tercanggih KRI Spica-934 untuk melaksanakan survei dan pemetaan perairan Teluk Palu pascagempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala beberapa waktu lalu.
Kapal jenis Bantu Hidro-oseanografi (BHO) dengan komandan Letkol Laut (P) Hengky Iriawan ini telah tiba di perairan Palu, Sabtu sore (6/10). KRI ini akan mengumpulkan data-data hidro-oseanografi dengan Tim survei Tanggap Darurat Pushidrosal yang telah di berangkatkan sebelumnya.
BACA JUGA: Respons Pertamina Sangat Membantu Evakuasi Korban Bencana
KRI Spica akan memperkuat Tim Unit Tanggap Darurat yang telah berada di Palu, juga bergabung dengan Satgas TNI AL untuk penanggulangan korban gempa Palu.
Kapal survei tercanggih yang dimiliki Pushidrosal yang beroperasi sejak tahun 2015 ini dilengkapi Multibeam Echousounder laut dalam, Side Scan Sonar, serta Remotely Operated Vehicle (ROV). Selain itu juga dilengkapi peralatan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1.000 meter.
BACA JUGA: Lihat Nih, Putri Kedua Dinar Lahir di Atas Kapal Perang
Menurut Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Dr. Harjo Susmoro, pasca gempa Palu dan Donggala, Pushidrosal telah menerjunkan dua tim yaitu Tim Tanggap Darurat yang diberangkatkan sehari setelah kejadian gempa terjadi dan dan kapal Survei KRI Spica-934.
“Hal ini merupakan salah satu wujud sumbangsih teknologi yang dimiliki Pushidrosal serta misi kemanusiaan, ” katanya.
BACA JUGA: Palu Ketika Tanpa Koran
Kedua Tim survei tersebut melaksanakan pemeruman area Teluk Palu atau sekitar alur pelabuhan. Untuk kontur yang dalam dilaksanakan KRI Spica-934, sementara untuk kontur yg dangkal akan koordinasikan dengan Tim Unit Tanggap Darurat\ Unit Pesisir.
“Dua tim tersebut diterjunkan guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan Navigasi di alur masuk pelabuhan, perairan pelabuhan sehingga pasokan bantuan kemanusian, kesehatan juga pengiriman alat berat lewat laut dapat berjalan dengan lancar dan aman, sehingga operasi kegiatan kemanusiaan dapat berjalan optimal” tegasnya.
Pushidrosal akan melakukan survei dan pemetaan hidro-oseanografi di alur pelabuhan, perairan pelabuhan dan mencari pantai alternatif untuk pendaratan LST juga akan melakukan survei untuk pembaharuan peta laut di perairan Palu serta data yang diperoleh akan disiapkan untuk pembuatan peta tematik mitigasi bencana gempa untuk memberikan informasi kepada pemerintah dan masyarakat dalam upaya mengurangi dampak gempa.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Pastikan Situasi di Palu sudah Terkendali
Redaktur & Reporter : Friederich