jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengaku sangat terbantu dengan gerak cepat Pertamina dalam menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Sulawesi Tengah, khususnya di wilayah yang terkena bencana seperti Palu dan Donggala. Menurutnya, pasokan BBM pada masa tanggap darurat telah memperlancar proses evakuasi korban.
“Pasokan BBM sangat mendukung pencarian dan penyelamatan. Ekskavator-ekskavator bisa berjalan karena bahan bakar, truk mengangkut logistik sudah mulai jalan, kendaraan operasional dan pendukung sudah bisa berjalan karena kebutuhan bahan bakar sudah bisa jalan,” ujar Willem dalam keterangan ke media, Sabtu (6/10).
BACA JUGA: Alasan Kepala BMKG Ogah Mundur dari Jabatannya
Lebih lanjut Willem mengatakan, suasana Palu pada tiga hari pertama pascabencana lumpuh total. Menurutnya, gempa yang diikuti tsunami telah menimbulkan dampak yang luar biasa bagi ibu kota Sulawesi Tengah itu.
Hingga hari ini jumlah korban sudah lebih dari 1.500 orang. Proses evakuasi pun terus berjalan.
BACA JUGA: Lampu Solar Panel SMK Binaan Honda Bantu Terangi Palu
“Dan untuk melakukan upaya tanggap darurat kami membutuhkan energi. Lima hari pertama kami tidak dapat berbuat banyak, mobil sulit untuk BBM, sulit untuk berkomunikasi karena jaringan seluler semuanya mati,” ujar Willem.
Namun, proses tanggap darurat mulai berjalan baik ketika Pertamina mengirim BBM dan menjamin pasokannya. “Kami sampaikan terima kasih kepada Pertamina atas usaha kerja kerasnya sehingga masalah BBM bisa teratasi,” tuturnya.
BACA JUGA: Konser Peduli Sulteng Gagasan Maya Angkasa Raih Ratusan Juta
Apresiasi untuk Pertamina juga datang dari Menteri ESDM Ignasius Jonan. Sebelumnya Jonan mengunjungi Posko Pertamina dan menyampaikan apresiasinya untuk gerak cepat BUMN pelat merah itu dalam menjamin pasokan BBM di daerah bencana.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pertamina, karena sudah bekerja lebih untuk membantu BNPB dan Basarnas dengan memastikan kebutuhan BBM untuk kendaraan operasi evakuasi dan pencarian,” katanya.
Jonan menambahkan, proses evakuasi korban akan terus dilakukan hingga 11 Oktober 2018. Sedangkan tahap selanjutnya adalah rekonstruksi.
Untuk itu Jonan berpesan ke Pertamian agar pasokan BBM di Sulteng terjamin. “Saya harapkan Pak Mas'ud Khamid (direktur pemasaran retail Pertamina, red) untuk pantau terus dan pastikan,” kata Jonan.
Sebelumnya Pertamina telah memasok BBM untuk Palu dan Donggala. Pertamina menggunakan Kapal MR Karmila untuk mengirim 1,2 juta liter BBM ke TBBM Donggala.
Pertamina juga mengirim BBM ke Palu melalui jalur darat dari berbagai daerah di Sulawesi. Ada pula 100 SPBU portabel, truk tangki BBM plus awak mobil tangki (AMT), truk tangki berdispenser, serta operator SPBU dari Kalimantan dan Sulawesi. (jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedihnya Karding Lihat Kampung Halaman Diporak-poranda Gempa
Redaktur : Tim Redaksi