jpnn.com, JAKARTA - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) melakukan verifikasi Base point di perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan Verifikasi Base point di perbatasan dan PPKT Pulau Sumba ini dilaksanakan dengan mengirim tim unit survei ke daerah tersebut yang dipimpin oleh Komandan Unit Survei Mayor Laut (P) Jaenal Mutakim.
BACA JUGA: KRI Spica 934 Temukan Longsoran Dasar Laut di Teluk Palu
Menurut Kapushidrosal Laksda TNI Dr. Harjo Susmoro, tugas pokok tim unit survei adalah melaksanakan operasi survei dan pemetaan hidro-oseanografi untuk melaksanakan verifikasi posisi koordinat dua Titik Dasar (TD) sebagai batas negara RI dan Australia yaitu TD no 124 dan TD no 125, dan pengecekan Titik Referensi (TR). Data yang diperoleh juga akan akan digunakan untuk updating Peta Laut Indonesia dan ENC di perairan Sumba hingga perairan samudera Hindia yang berbatasan dengan Australia.
“Survei Verifikasi posisi koordinat titik dasar merupakan elemen penting bagi penetapan zone batas maritim negara sehingga data yang diperoleh dari hasil survei hidro - oseanografi di Pulau Sumba dapat digunakan dalam mendukung aspek teknis perundingan batas maritim RI dengan negara tetangga, karena dari titik dasar itulah wilayah kedaulatan dan hak berdaulat RI ditentukan,” kata Kapushidrosal.
BACA JUGA: KRI Spica 934 Deteksi Keberadaan Kapal Selam di Dasar Laut
Orang nomor satu di jajaran Pushidrosal tersebut mengatakan pasca-penetapan titik dasar diharapkan pemerintah pusat atau pemerintah daerah perlu terus memantau dan memelihara keberadaannya TD dan TR tersebut.
“Survei dan pemetaan di Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu bagian dari tugas pokok Pushidrosal untuk mengidentifikasi dan memverifikasi posisi koordinat TD dan TR serta penelitian lingkungan laut PPKT di wilayah perbatasan sebagai upaya untuk ikut andil dalam menyukseskan pembangunan di pulau-pulau kecil terluar dan perbatasan serta daerah pinggiran, hal ini sejalan untuk mendukung program Nawa Cita pemerintah RI,” tegas Kapushidrosal.
BACA JUGA: Pushidrosal Kirim Kapal Survei di Perairan Palu Pascagempa
Tim Survei Verifikasi Base Point ini telah diberangkatkan pada pertengahan Oktober 2018, dengan lama pelaksanaan survei 50 hari. Saat ini, tim yang membawa peralatan survei hidro-oseanografi terkini yang dimiliki Pushidrosal. Di antaranya peralatan pendeteksi bawah air Echosounder untuk mendeteksi kedalaman, Side Scan Sonar untuk menggambarkan citra permukaan dasar laut, alat pengukur arus dan gelombang laut serta alat pengukur pasang surut ini tengah melaksanakan kegiatannya melakukan verifikasi base point di perbatasan dan PPKT Pulau Sumba NTT.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Survei Pushidrosal Gelar Lomba HUT RI di Sorong
Redaktur & Reporter : Friederich