jpnn.com, BANDUNG - Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Puskas BAZNAS) bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, menggelar acara tahunan publikasi dari kajian dan riset yang telah dilakukan sepanjang tahun 2018.
Public Expose Puskas BAZNAS 2018 bertema “Refleksi Pengelolaan Zakat Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0” ini, dibuka dengan keynote speech Anggota BAZNAS Ir. Nana Mintarti, MP, di Kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/12).
BACA JUGA: Rp 30 Juta per Madrasah
Pada kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan mock up dan penyerahan secara simbolis buku-buku hasil riset Puskas BAZNAS oleh Anggota BAZNAS Drs. Irsyadul Halim kepada Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum UPI Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.
Turut hadir antara lain Direktur Utama BAZNAS Arifin Purwakananta dan Direktur Puskas BAZNAS Dr. Irfan Syauqi Beik. Acara diikuti sekira 250 peserta yang terdiri atas perwakilan BAZNAS provinsi serta kabupaten/kota, akademisi dan peneliti, praktisi dari lembaga zakat, serta media.
Nana berharap, melalui Public Expose Puskas 2018, masyarakat lebih meyakini dan memercayai pengelolaan zakat yang dilakukan organisasi pengelola zakat, khususnya BAZNAS.
BACA JUGA: WZF 2018 Hasilkan 11 Resolusi dan Tetapkan 10 Anggota Baru
“Karena apa yang dilakukan dan telah dikerjakan diukur melalui kajian-kajian dan riset yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik sebagaimana yang telah dilakukan oleh Puskas BAZNAS,” ujar dia.
Public Expose Puskas merupakan kegiatan inisiatif Pusat Kajian Strategis BAZNAS dalam rangka mendiseminasikan hasil riset dan kajian kepada masyarakat lebih luas. Kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi para pegiat atau praktisi dan pemerhati zakat dengan beragam latar belakang profesi.
BACA JUGA: Chief Minister of Melaka Buka WZF 2018
Direktur Puskas Dr. Irfan Syauqi Beik, mengatakan, tujuan public expose ini adalah untuk menyampaikan kepada publik apa yang telah dilakukan Puskas BAZNAS selama satu tahun.
“Ini sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik dari kajian-kajian yang kami lakukan. Pada Public Expose Puskas 2018 kali ini ditampilkan produk-produk karya ilmiah Puskas BAZNAS yang dilakukan sepanjang 2018. Selain itu terdapat sesi diseminasi publik dengan mengundang para panelis pakar di bidangnya,” ucap dia.
Acara dilanjutkan dengan diskusi bertema “Kinerja Pengelolaan Zakat Nasional dalam Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0” dengan menghadirkan empat panelis. Di antaranya Wakil Direktur Riset dan Kajian Puskas BAZNAS, Dr. M Soleh Nurzaman, yang memaparkan Outlook Zakat 2019.
Selain itu, juga hasil pengukuran Indeks Zakat Nasional 2018 dan hasil Kajian Dampak Zakat, serta Manajemen Risiko di dalam pengelolaan zakat. Di antaranya, kondisi perzakatan nasional di tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini digambarkan dengan kenaikan nilai Indeks Zakat Nasional dari 0,48 di tahun 2017 menjadi 0,51 di tahun 2018 per November 2018. Nilai ini termasuk dalam rentang kinerja cukup baik.
Selain itu, dampak zakat terhadap kesejahteraan mustahik juga masuk dalam kategori baik dilihat dari nilai nasional Indeks Kesejahteraan BAZNAS yaitu 0,76”.
Sementara itu, Anggota BAZNAS, Drs. Irsyadul Halim, mengatakan, kebijakan strategis BAZNAS menjadi leading pengelolaan zakat di Indonesia kini hingga dua tahun mendatang. Dua narasumber lain memberikan tanggapan atas penyampaian hasil kajian Puskas BAZNAS dan strategi peningkatan peran zakat di masa mendatang.
Yaitu, dari perspektif akademis oleh Kepala Prodi Ilmu Keuangan dan Keuangan Islam UPI Bandung, Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si dan perspektif Lembaga Amil Zakat (LAZ) oleh Direktur Utama Rumah Zakat, Nur Effendi.
Sesi kedua, diskusi mengangkat tema “Special Issues dan Pengelolaan Zakat Nasional 2018”, dengan panelis Wakil Direktur Publikasi dan Jaringan Puskas BAZNAS, M. Hasbi Zaenal, PhD. Hasbi mengulas hasil kajian Had Kifayah atau standar batas kelayakan seseorang atau keluarga, kemudian memaparkan hasil kajian ekonomi bencana.
Pada sesi ini lebih detil mendiskusikan terkait kajian ekonomi bencana, dengan tanggapan dari dua panelis selanjutnya yaitu Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta, yang menyampaikan ebijakan BAZNAS terkait peran institusi zakat pada proses recovery pascabencana.
Kemudian Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Arif Ramdani, Lc., MH yang berbagi pengalaman peran BAZNAS Provinsi Jawa Barat dalam proses recovery pascabencana yang beberapa terjadi di wilayahnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baznas Pamerkan Pemberdayaan Batik di Eco Fashion Week
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh