JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov DKI Jakarta Dien Ermawati menghimbau agar masyarakat tidak berobat ke 16 rumah sakit (RS) yang telah mengundurkan diri dari program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Dien memastikan layanan KJS bisa dimanfaatkan di 76 RS lain di ibu kota.
"Kita harapkan masyarakat tidak masuk ke 16 rumah sakit tadi. Kita masih punya 76 RS yang melayani KJS, masih cukup banyak. Kita juga sudah sosialisasikan," kata Dien kepada wartawan di Jakarta, Minggu (19/5).
Dien menjelaskan, sosialisasi telah dilakukan kepada seluruh puskesmas di Jakarta. Puskesmas diminta agar tidak merujuk pasien KJS ke RS swasta.
Menurut Dien, selama ini pihak puskesmas memang disarankan untuk merujuk pasien ke RSUD milik Pemprov DKI. Dengan mundurnya 16 RS swasta dari program KJS, puskesmas diharapkan lebih konsisten dalam merujuk pasien ke RS milik negara.
"Memang selama ini yang menjadi rujukan kan RS daerah. Kita potong saja, untuk tidak merujuk ke RS swasta, itu kan kuncinya ada disana," ujarnya.
Lebih lanjut Dien tak menampik bahwa mundurnya 16 RS akan mempengaruhi kelancaran program KJS. Namun menurutnya, gangguan hanya akan terjadi di wilayah Jakarta Utara saja. Pasalnya, jumlah rumah sakit penerima KJS diwilayah tersebut memang sedikit.
"Yang di utara kan ada 8, sementara RS daerahnya cuma dua, RS Koja dan RS Soeliasti Saroso. Untuk utara pasti mengganggu, tapi timur, selatan, barat dan pusat saya kira enggak lah," ucap Dien. (dil/jpnn)
"Kita harapkan masyarakat tidak masuk ke 16 rumah sakit tadi. Kita masih punya 76 RS yang melayani KJS, masih cukup banyak. Kita juga sudah sosialisasikan," kata Dien kepada wartawan di Jakarta, Minggu (19/5).
Dien menjelaskan, sosialisasi telah dilakukan kepada seluruh puskesmas di Jakarta. Puskesmas diminta agar tidak merujuk pasien KJS ke RS swasta.
Menurut Dien, selama ini pihak puskesmas memang disarankan untuk merujuk pasien ke RSUD milik Pemprov DKI. Dengan mundurnya 16 RS swasta dari program KJS, puskesmas diharapkan lebih konsisten dalam merujuk pasien ke RS milik negara.
"Memang selama ini yang menjadi rujukan kan RS daerah. Kita potong saja, untuk tidak merujuk ke RS swasta, itu kan kuncinya ada disana," ujarnya.
Lebih lanjut Dien tak menampik bahwa mundurnya 16 RS akan mempengaruhi kelancaran program KJS. Namun menurutnya, gangguan hanya akan terjadi di wilayah Jakarta Utara saja. Pasalnya, jumlah rumah sakit penerima KJS diwilayah tersebut memang sedikit.
"Yang di utara kan ada 8, sementara RS daerahnya cuma dua, RS Koja dan RS Soeliasti Saroso. Untuk utara pasti mengganggu, tapi timur, selatan, barat dan pusat saya kira enggak lah," ucap Dien. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 16 RS Keluar dari KJS, Dinkes DKI Anggap Wajar
Redaktur : Tim Redaksi