jpnn.com - KITAB dalam foto di atas berbahan dasar kulit kayu. Oleh para ahli, manuskrip yang ditulis dengan aksara Batak ini disebut Pustaha Laklak.
Kitab lawas ini diketemukan di Tapanuli, Sumatera Utara. Kini, menjadi koleksi Museum Nasional Indonesia.
BACA JUGA: Majapahit (bukan) Kerajaan Maritim!?
Entah siapa dan kapan kitab ini ditulis. Tak ada keterangan. Yang pasti isinya menceritakan kearifan suku Batak; seputar kehidupan manusia; mantera-mantera penolak bala; ramalan baik serta buruk.
Dan yang paling penting ialah rahasia pengobatan tradisional menggunakan ramuan tanaman rempah-rempah.
BACA JUGA: Membongkar Rahasia Totem Di Mulut Goa Ratu
"Saat ini di Eropa, di belahan dunia sebelah sana, para ilmuwannya sedang melakukan penelitian ilmiah tentang khasiat rempah dan teknik pengobatan ini," kata antropolog Universitas Indonesia, Rusmin Tumanggor, di acara Jalur Rempah, di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (25/10).
Lelaki 68 tahun itu pernah 3,5 tahun meneliti teknik pengobatan ala Batak untuk disertasinya. Sepanjang melakukan penelitian dia berguru sedikitnya kepada 100 orang Datu, sebutan untuk "dokter" Batak.
BACA JUGA: Yang Mengusulkan Merah Putih Menjadi Simbol Indonesia Seorang Jurnalis, Ini Kisahnya
Karena tahu keampuhan dan khasiat teknik ini, dia mengingatkan, tak perlu merasa heran bila nanti orang-orang dari belahan dunia sebelah sana itu mengumumkan serta mematenkan sebuah temuan baru di bidang medis. Sekaligus memproduksi obat-obatan yang bahan pokoknya dari tanaman rempah.
"Dan kita di sini, berbangga-bangga, beromantisme menulis bahwa zaman dahulu nenek moyang kita lebih dulu ini, lebih dulu itu," sindirnya. (wow/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Segala Penyakit Rempah Obatnya...Tak Percaya? Ini Sejarahnya
Redaktur : Tim Redaksi