JAKARTA - Putaran kedua pemungutan suara Pilkada DKI 2012 diperkirakan bakal lebih "panas" dibandingkan putaran pertama tanggal 11 Juli 2012 lalu. Namun jangan sampai panasnya pertarungan di putaran kedua itu justru karena isu SARA.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti, menyatakan bahwa masyarakat DKI dan penyelanggara Pemilukana sudah seharusnya mewaspadai isu-isu SARA yang sengaja dihembuskan pada putaran kedua. "Sekecil apapun, isu SARA tak dapat dibiarkan. Apalagi tumbuh berkembang. Oleh karena itu, LIMA Indonesia meminta agar baik Panwas Pilkada DKI maupun Bawaslu agar cepat bereaksi untuk memastikan hilangnya isu SARA dalam pilkada," kata Direktur Eksekutif LIMA Indonesia Ray Rangkuti dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (19/7).
Menurut Ray, isu SARA dalam pilkada DKI 2012 sudah bermunculan di jaringan sosial media. Ray menyesalkan, munculnya isu SARA dalam pilkada DKI 2012. Apalagi, isu negatif itu muncul menjelang bulan suci Ramadhan.
Padahal, kata Ray, Pilkada seharusnya menjadi ajang untuk menguatkan toleransi antar warga. "Pilkada sejatinya untuk menguji toleransi dan penerimaan atas pluralisme bangsa. Bukan sebaliknya. Pilkada menjadi ajang di mana sentimen-sentimen SARA merajalela," tegasnya.
Ray meminta Bawaslu bertindak cepat mengatasi isu SARA itu dengan menggandeng kepolisian. Ia berharap, penanganan isu SARA bisa segera dilakukan tanpa menunggu pengaduan terlebih dahulu.
"Oleh karena itu, butuh penanganan cepat, tuntas dan tak ragu-ragu. Bawaslu dan kepolisian harus berperan aktif, lugas dan cermat untuk isu SARA seperti ini," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fraksi Bikin Anggaran Boros
Redaktur : Tim Redaksi