jpnn.com - Negara Barat makin ketar-ketir oleh kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan bom nuklir dalam peperangan.
Dalam pembicaraan per telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, pemimpin Negeri Beruang Merah itu merujuk pada serangan nuklir atas Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
BACA JUGA: Malam-malam, Jokowi Telepon Putin, Bicara soal Kesepakatan Laut Hitam, Apa Itu?
Sumber Daily Mail mengungkapkan Putin memberi tahu Macron tentang serangan bom atom terhadap dua kota di Jepang itu menyebabkan Perang Dunia II berakhir.
"Tidak perlu menyerang kota-kota besar untuk menang," ujar sumber itu mengutip omongan Putin kepada Macron.
BACA JUGA: Melihat Pilot Jelita Rusia Berjuluk Malaikat Kematian Vladimir Putin
Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Serangan itu menewaskan 129 ribu orang.
Selanjutnya, AS menjatuhkan bom atom di Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Bom itu menyebabkan 226 ribu warga Nagasaki tewas.
BACA JUGA: Rusia Dipermalukan di Lyman, Kadyrov Minta Putin Gunakan Nuklir
Dua serangan itu menyebabkan Jepang menyerah kepada Sekutu. Perang dunia yang dimulai pada 1939 itu pun berakhir di awal September 1945.
Sumber Daily Mail itu menyebut Macron begitu khawatir dengan ancaman Putin.
"Kedengarannya seperti petunjuk yang berat bahwa Putin mungkin meledakkan senjata nuklirnya di timur Ukraina, sambil membiarkan Kiev tetap utuh. Tampaknya itulah yang menjadi inti perkataan Putin," tutur sumber itu.
Analis di Barat meyakini Putin menggunakan ancaman tentang penggunaan nuklir untuk membalas kerugiannya di medan perang sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.
Sumber di pemerintahan Prancis menyatakan tidak diragukan lagi bahwa Macron dan Putin membahas risiko penggunaan senjata nuklir.
"Putin ingin menyampakan pesan bahwa semua opsi ada di atas meja, sejalan dengan doktrin Rusia yang berkaitan dengan senjata nuklir," kata pejabat itu.
Ancaman tentang penggunaan senjata nuklir itu muncul seiring frustrasi yang melanda para jenderal Rusia.
AS meyakini para pejabat di sekeliling Putin membicarakan opsi tentang penggunaan senjata nuklir itu menyusul serangkaian kemunduran Rusia dalam perang di Ukraina.
Pejabat Dewan Keamanan Nasional AS John F Kirby menganggap pernyataan Putin soal kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir merupakan hal yang sangat memprihatinkan. "Kami menganggapnya serius," katanya.
Namun, AS belum melihat tanda-tanda soal Rusia mempersiapkan diri bakal menggunakan senjata pemusnah massal iitu.
"Kami terus memantai ini sebaik mungkin, dan kami tidak melihat indkasi Ruskia membuat persiapan untuk penggunaan itu (nuklir, red)," katanya.(The SUN/JPNN.com)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi