jpnn.com, NEW YORK - Gara-gara ambisi Presiden Vladimir Putin menekuk lutut Ukraina, warga Rusia kini tak bisa lagi menikmati burger McDonald's, minuman bersoda PepsiCo dan Coca-Cola, juga kopi racikan Starbucks.
Keempat perusahaan yang identik dengan kapitalisme Amerika Serikat tersebut membatasi operasi mereka di Rusia sebagai bentuk protes terhadap krisis di Ukraina.
BACA JUGA: Tiongkok dan Rusia Kian Mesra, Ini Buktinya
Invasi yang oleh Putin dilabeli sebagai operasi militer khusus kini justru menyengsarakan rakyatnya sendiri.
Memang, nasib orang-orang Rusia masih jauh lebih baik dibandingkan saudara mereka di Ukraina yang setiap hari dibombardir mesin perang Kremlin.
BACA JUGA: BSSN Imbau Masyarakat tak Terjebak Konflik Rusia-Ukraina di Ruang Siber
Namun, seabrek sanksi ekonomi yang diberlakukan Amerika Serikat dan sekutunya, ditambah boikot sejumlah perusahaan asing, membuat kehidupan sehari-hari di Rusia kian suram.
Pepsi dan McDonald's termasuk perusahaan Barat yang paling awal masuk Rusia pascaruntuhnya Uni Soviet.
BACA JUGA: Rusia Berjanji Hentikan Invasi dalam Sekejap, Ini Syaratnya
Kini keempat perusahaan tersebut memiliki operasi besar di Rusia.
McDonald's yang menutup 847 restoran di Rusia berjanji akan tetap membayar gaji 62.000 karyawannya.
"Saya senang mereka terlibat dan membuat keputusan yang tepat," kata Jeffrey Sonnenfeld, seorang profesor di Yale School of Management tentang keputusan McDonald's.
Starbucks Corp (SBUX.O) untuk sementara menutup ratusan toko di Negara Beruang Merah.
Sedangkan PepsiCo Inc (PEP.O) akan menangguhkan semua iklan di Rusia dan menghentikan penjualan merek minumannya, tetapi terus menjual kebutuhan pokok seperti susu dan makanan bayi.
Sementara itu, Coca-Cola Co mengatakan akan menangguhkan bisnisnya di sana.
Sejumlah perusahaan lain juga telah menghukum Rusia.
Amazon.com Inc mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan berhenti menerima pelanggan baru untuk layanan cloud-nya di Rusia dan Ukraina.
Universal Music menangguhkan semua operasi di Rusia, dan layanan kencan online Bumble Inc akan menghapus aplikasinya dari toko-toko di Rusia dan Belarusia.
Sebelumnya, Royal Dutch Shell Plc berhenti membeli minyak dari Rusia dan mengatakan akan memutuskan hubungan ke negara itu sepenuhnya sementara Amerika Serikat meningkatkan kampanyenya untuk menghukum Moskow dengan melarang impor minyak dan energi Rusia.
Langkah Barat untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi karena menyerang tetangganya telah memukul pasar komoditas dan energi global dengan keras, membuat harga melonjak dan mengancam untuk menggagalkan pemulihan yang baru lahir dari pandemi COVID-19.
Inggris juga mengatakan akan melarang impor minyak Rusia tetapi hanya dengan secara bertahap menghapusnya selama 2022 untuk memberi waktu kepada bisnis untuk menemukan sumber pasokan alternatif. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil