jpnn.com, KYIV - Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya menghalalkan segala cara untuk membuat Ukraina bertekuk lutut, termasuk menerbangkan sekelompok tentara bayaran sejauh ribuan kilometer dari Suriah.
Presiden Ukraina Vlodymyr Zelensky mengungkap rencana Rusia tersebut dalam sebuah pesan video yang disiarkan pada Jumat (11/3) sore waktu setempat.
BACA JUGA: Justin Trudeu: Vladimir Putin Tak Peduli Kehidupan Manusia
"Musuh memiliki ide mendatangkan tentara bayaran untuk melawan kita. Preman dari Suriah. Dari negara yang telah dihancurkan dengan cara yang sama, seperti penjajah sekarang menghancurkan Mariupol dan Kharkiv, Okhtyrka dan Chernihiv, Volnovakha dan Izium," ujar Zelensky seperti dilansir kantor berita Interfax-Ukraine.
Zelensky menilai perkembangan terbaru ini adalah ancaman bagi semua warga sipil di Ukraina, termasuk para penutur bahasa Rusia, orang-orang yang Putin klaim ingin bebaskan melalui operasi militernya.
BACA JUGA: Ibu Liz Belum Puas, Inggris Minta Putin Dihukum Lebih Keras
Mantan aktor televisi itu mengingatkan bahwa tentara bayaran dari negara asing tidak akan mengerti perbedaan-perbedaan dalam masyarakat Ukraina.
"Inilah tentara bayaran Suriah yang tidak bisa membedakan siapa yang berbicara bahasa apa di sini, gereja mana yang mereka datangi dan partai apa yang mereka dukung. Tentara bayaran yang hanya akan membunuh di tanah yang asing," pungkas dia.
BACA JUGA: Usir Pasukan Putin, 2 Pria Ukraina Kencing di Tank Rusia
Ini bukan pertama kali militer Rusia di bawah pimpinan Presiden Vladimir Putin melibatkan pihak ketiga dalam operasi militer di Ukraina.
Sebelumnya, Kremlin telah mendatangkan satu unit pasukan khusus Checnya yang diberi misi khusus membunuh elite pemerintahan Ukraina, termasuk Presiden Zelensky. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil