PANGKEP - Sedikitnya 147 unit rumah rusak akibat diterjang angin kencang di Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (30/1). Rumah yang porak-poranda tersebut, berada di Kecamatan Labakkang, Bungoro, dan Pangkajene.
FAJAR (JPNN Group) melaporkan, 38 rumah rusak di Kampung Lomboka, Kelurahan Tekolabua, Kecamatan Pangkajene. Di wilayah ini, lima rumah rusak parah dan rata dengan tanah. Selain itu, tiga warga dilaporkan terluka akibat terkena reruntuhan rumah yang ambruk.
Warga yang menjadi korban tersebut masing-masing, Mumu, 70 tahun, Rukmawati, 26 tahun dan, Faisal, 14 tahun. Ketiga korban dibawa ke RSUD Pangkep untuk mendapatkan perawatan.
"Angin menerjang, Senin, 30 Januari sekira pukul 04.30 Wita, saat kami sedang terlelap tidur. Umumnya warga tidak dapat berbuat banyak, selain keluar dari rumahnya agar tak terkena reruntuhan. Saat kejadian, saya langsung menyelamatkan anak saya yang masih tidur. Saat itu, barang-barang dan atap rumah sudah beterbangan,” ungkap Ratna, salah seorang korban di Kecamatan Pangkajene.
Sementara di Kampung Sambungjawa, Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, 34 rumah juga rusak. Terjangan angin yang terjadi hampir bersamaan di tiga wilayah tersebut juga membuat sebuah pohon tumbang dan mengenai rumah warga.
Kepala Kecamatan Bungoro, Achmar Khisbulwatan mengungkapkan, pihaknya telah mendata korban yang terkena angin kencang di wilayahnya. Dari data yang dihimpun, tercatat 34 rumah mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa di wilayahnya. Sejak awal tahun 2012, wilayah Bungoro, ungkap Achmar, telah dua kali terkena bencana angin.
"Terjangan angin menghancurkan puluhan bangunan milik warga, termasuk sejumlah fasilitas umum. Total kerugian diprediksi mencapai ratusan juta rupiah. Saat ini kami sementara melakukan pendataan korban," ungkap Achmar.
Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Maccini Baji, Kecamatan Labakkang. Di tempat ini yang menjadi sasaran angin adalah fasilitas umum. Dilaporkan, satu unit sekolah, satu masjid, dan puskesmas pembantu mengalami kerusakan. Sementara 51 rumah warga juga ikut terkena imbasnya.
"Angin menghancurkan ratusan rumah, termasuk sejumlah fasilitas umum. Total kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Saat ini kami masih melakukan pendataan korban. Bantuan akan segera diturunkan melalui Dinas Sosial Kabupaten Pangkep," terang Wakil Bupati Pangkep, Drs Abdul Rahman Assegaf.
Wakil bupati beserta dinas terkait langsung mengunjungi lokasi kejadian, sesaat setelah menerima laporan bencana angin puting beliung tersebut.
"Pemkab akan menurunkan bantuan kepada para korban, utamanya mereka yang rumahnya mengalami rusak parah. Untuk itu, pemkab akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana, Kabupaten Pangkep. Bantuan yang paling utama akan diberikan yakni bahan makanan, obat-obatan serta selimut. Untuk bantuan lainnya yang menyangkut perbaikan rumah warga, akan segera menyusul" terang Rahman Assegaf.
Kondisi terakhir, para korban sangat membutuhkan material bangunan yang akan dipergunakan untuk menutup atap rumah mereka sementara waktu. Sebab, dikhawatirkan jika hujan turun, warga beserta peralatan rumah tangganya praktis akan diguyur hujan.
Sejumlah warga juga khawatir alat perabotan rumah tangga mereka rusak jika dibiarkan di dalam rumah tanpa atap. Meski sebagian warga telah mengungsi sementara waktu di bangunan tempat ibadah serta rumah-rumah tetangga mereka yang selamat, tetapi mereka tetap siaga dan waspada jika sewaktu-waktu angin tiba-tiba muncul kembali. (dya)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Study Tour ke Malaysia, Siswi Asal Sultra Tewas
Redaktur : Tim Redaksi