Puting Beliung Terjang 5 Desa di Ogan Ilir, Puluhan Rumah Rusak  

Minggu, 24 Oktober 2021 – 17:10 WIB
Rumah panggung milik warga di Desa Sungai Lebung Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan hancur diterjang angin puting beliung, Minggu (24/10/2021). (ANTARA/HO.BPBD Ogan Ilir)

jpnn.com, PALEMBANG - Bencana puting beliung menerjang lima desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (23/10). 

Puting beliung itu mengakibatkan puluhan rumah warga di lima desa mengalami rusak parah.

BACA JUGA: Puting Beliung Terjang 4 Desa, Ratusan Rumah Rusak

Sebagian rumah bahkan rata dengan tanah. 

“Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Ogan Ilir melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak bencana tersebut untuk dilakukan tindakan mitigasi,” kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumatera Selatan Ansori di Palembang, Minggu (24/10).

BACA JUGA: Puluhan Rumah Warga di Serdang Bedagai Hancur Diterjang Puting Beliung

Ansori menjelaskan kondisi paling parah terjadi di Desa Sungai Lebung. 

Menurutnya, di desa ini terdapat 16 rumah rata dengan tanah, dan empat rusak berat. 

BACA JUGA: Prakiraan BMKG: Waspada Cuaca Buruk, Puting Beliung, dan Hujan Es!

Sementara, di Desa Sungai Lebung Ulu, tiga rumah rata dengan tanah. 

Desa Sungai Ondok, terdapat satu rumah rata dengan tanah.

Sementara, di Desa Harimau Tandang empat rumah rusak berat.

Kemudian, di Desa Maju Jaya dua rumah rusak berat.

Sebagian rumah yang hancur itu merupakan rumah panggung, yang berdiri di kawasan tanah rawa di Kecamatan Pemulutan Selatan. 

Proses mitigasi membutuhkan waktu cukup lama sejak kejadian pada Sabtu (23/10) petang hingga siang ini. 

BPBD sudah menyiapkan bantuan berupa logistik untuk para korban.

Pihaknya berharap tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan bersama Klimatologi dan Geofisika sejak beberapa bulan terakhir ini menemukan bahwa potensi kebencanaan di Kabupaten Ogan Ilir sangat besar, khususnya bencana angin puting beliung.

Untuk mengeliminasi dampak bencana tersebut masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.
Bencana diperkirakan terjadi pada Oktober 2021 sampai Triwulan I-2022. 

Untuk itu diharapkan pemerintah daerah setempat aktif dalam mengingatkan masyarakat di daerahnya. (antara/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler