Putra Papua Lulusan Petrotekno Diterbangkan ke Brunei untuk Lakukan Ini

Minggu, 21 November 2021 – 20:58 WIB
Sebanyak 19 orang alumnus P2TIM dikirim ke Brunei Darussalam untuk bekerja. Foto: Dok Petrotekno

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 19 orang lulusan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas ( P2TIM ) Teluk Bintuni, Papua Barat, diberangkatkan ke Brunei Darussalam pada Selasa (23/11).

Sebagian besar dari mereka adalah orang asli Papua (OAP) yang dikontrak Massutera Engineering SDN Bhd.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari KI Provinsi Papua Untuk Kodam Cenderawasih

Direktur Petrotekno Hendra Pribadi mengatakan hal ini adalah bukti pelatihan yang diberikan selama ini membuahkan hasil.

OAP hanya perlu mendapat kesempatan untuk mampu berkompetisi di berbagai level termasuk internasional.

BACA JUGA: Brigjen TNI Yusuf, Putra Papua yang Menjadi Komandan Upacara Pengukuhan Komcad

“Ini adalah bukti bahwa lulusan P2TIM memiliki kualitas yang diterima oleh dunia internasional. Tentunya kami berharap akan lebih banyak perusahaan lain memberikan kesempatan kepada anak didik kami,” ujar dia dalam siaran persnya, Minggu (21/11).

Hendra mengatakan bahwa untuk menuju keberhasilan bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja tapi semua itu butuh proses.

BACA JUGA: Putra Papua Peraih Adhi Makayasa Dilantik Presiden Jokowi

Petrotekno sendiri adalah perusahaan yang bekerja dengan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk mengelola P2TIM.

Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dan Provinsi Papua Barat memang berkomitmen dalam mengejar ketertinggalan pengembangan SDM di Papua Barat dengan menghadirkan P2TIM.

“Investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk menghadirkan sebuah program pengembangan SDM di Kabupaten Teluk Bintuni, yang diakreditasi secara nasional ataupun internasional, tidak sedikit,” kata dia.

Dengan begini maka orang Papua bisa mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Mereka yang dikontrak itu mempunyai keahlian pipe fitter yang mana merupakan salah satu dari enam disiplin ilmu yang dimiliki di P2TIM.

William Franklin Wamburye salah satu peserta yang dikirim ke Brunei mengatakan telah mempersiapkan mental dan fisik.

“Mana ada perusahaan yang mau menerima kalau kami sakit-sakitan. Kami diuji selama empat bulan terakhir menunggu proses rekrutmen ini. Puji Tuhan karena yang selama ini kami tunggu bisa terwujud,” ujar dia. (cuy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler