jpnn.com - MOSKOW--Kecelakaan pesawat terjadi di Rusia dan menewaskan 50 orang di dalamnya. Di antara korban tewas adalah Irek Minnikhanov, putra Presiden Republik Tatarstan.
Komite penyidik resmi, Vladimir Markin, mengatakan kepada Rossiya 24 TV bahwa sejumlah pakar sedang memeriksa apakah kualitas bahan bakar dan kondisi cuaca menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan. Pasalnya, saat peristiwa naas terjadi Kazan dalam kondisi diguyur hujan.
BACA JUGA: SBY Disadap, Politisi Australia Kecam PM Tony Abbot
Seperti dilansir laman BBC (17/11), pesawat naas Boeing 737 berangkat dari Moscow dan mencoba untuk mendarat tetapi pesawat ini malah meledak dalam benturan yang terjadi Minggu malam (17//11) malam Wib.
Total ada 44 penumpang dan enam kru dalam penerbangan maskapai Tatarstan Airlines. Selain putra presiden Tatarstan, turut menjadi korban adalah Aleksander Antonov, yang menjadi kepala Layanan Keamanan Federal Tatarstan.
BACA JUGA: Empat Operator Seluler di Indonesia Disebut dalam Dokumen Penyadapan
Para penyidik sendiri kini sedang melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah kecelakaan disebabkan oleh kesalahan teknis atau kesalahan dari kru pesawat. Namun, beberapa laporan mengatakan, pilot berusia 47 tahun bernama Rustem Salikhov, sudah mencoba untuk mendaratkan pesawat beberapa kali sebelum akhirnya celaka.
Seorang wartawan yang pernah naik pesawat sama dari Kazan ke Moskow pada Minggu pagi mengatakan kepada televisi Rusia, Channel TV, bahwa ada getaran sangat kuat saat pesawat mendarat di ibu kota Rusia.
BACA JUGA: Australia Intens Sadap Pembicaraan Telepon SBY
"Ketika kami mendarat, tidak jelas apakah (getaran) itu karena angin yang kuat, walau di Moskow cuaca tampak baik, atau karena masalah teknis dalam penerbangan," kata Lenara Kashafutdinova. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Jatuh di Rusia, 50 Orang Tewas
Redaktur : Tim Redaksi