Putusan MA Buat Orang Takut Jadi Dokter

Rabu, 27 November 2013 – 16:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan dukungannya terhadap aksi mogok masal yang dilakukan para dokter. Ia menilai, wajar jika para dokter merasa terancam dengan putusan Mahkamah Agung (MA) dalam kasus malapraktik dr Ayu dkk.

Menurut Prabowo, dokter juga manusia yang bisa mengambil keputusan salah. Tapi, jika kesalahan itu dikriminalisasi maka para dokter akan takut mengambil keputusan.

BACA JUGA: Hadapi Sidang Tuntutan Luthfi Cengar-cengir

"Kita prihatin. Kita bisa rasakan para dokter itu merasa terusik terancam. Nanti kalau dipakai (putusan MA), preseden itu, siapa yang mau jadi dokter," ujarnya kepada wartawan di kampus Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta, Rabu (27/11)

Karena itu, Prabowo berharap penegak hukum bisa bersikap arif menyikapi kasus dr.Ayu. Menurutnya, dampak sosial dan psikologis juga harus  menjadi pertimbangan dalam membuat putusan.

BACA JUGA: Menkes Siapkan Tim Pembela Hukum Untuk Ayu

Apalagi, sambungnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah memiliki mekanisme etik untuk memproses tindakan malpraktek.

"Kalau ada tindakan malapraktik, IDI kan bisa mengambil tindakan," imbuh mantan Danjen Kopassus ini.

BACA JUGA: Malapraktik Itu Ada, Ayu Diminta Terima Putusan MA

Seperti diberitakan, aksi mogok dokter terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hari ini. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap penahanan, dr.Ayu yang berpraktek di Manado.

Dokter kandungan tersebut divonis hukuman 10 bulan penjara MA karena terbukti lalai saat melakukan tindakan medis kepada pasiennya. Vonis MA ini diprotes kalangan dokter yang menilainya sebagai bentuk kriminalisasi. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi III: Aksi Mogok Dokter Sangat Berlebihan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler